Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Organisasi Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri menggandeng lembaga nirlaba Indonesia Mengajar untuk meningkatkan pendidikan di Papua melalui Festival Puncak Papua (FPP) 2018.
   
Ketua Umum Wanadri Andi Angga Kusumah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan FPP akan digelar sepanjang April-Mei 2018 dimulai dengan pagelaran seni dan budaya di wilayah Kabupaten Bintang Papua.
   
"Acara kemudian dilanjutkan dengan inisiasi kegiatan termasuk pelatihan guru, mutu kesehatan, hingga ekspedisi pendakian Puncak Mandala setinggi 4.760 mdpl dan Puncak Yamin setinggi 4.500 mdpl," katanya.
   
Kegiatan terfokus meliputi pelatihan guru, peningkatan mutu kesehatan, hingga pendataan lingkungan dan sosio-antropologi.
   
"Di samping itu akan dilakukan pelatihan seputar budidaya apotek hidup, manajemen keuangan desa hingga pendokumentasian dari seluruh kegiatan,'' ujar Andi Angga Kusumah.
   
Andi menambahkan, demi menyukseskan gelaran Festival Puncak Papua, Wanadri telah bekerja sama dengan organisasi nirlaba yakni Indonesia Mengajar (IM) yang selama ini memiliki konsentrasi pada kegiatan peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia (SDM).
   
''Kami berharap upaya ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan dan penjelajahan alam di Papua,'' kata Andi.
   
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Festival Puncak Papua, Dzaki Tirta mengatakan dimasukkannya 2 kegiatan ekspedisi pendakian besar dalam rangkaian FPP dimaksudkan guna membuka ruang informasi yang seluas-luasnya terkait potensi kewilayahan di Kabupaten Pegunungan Bintang.
   
Sebab, hingga kini belum terdapat informasi yang detail perihal Puncak Yamin lantaran gunung ini belum pernah didaki.
   
''Ekspedi Puncak Yamin akan menjadi ekspedisi perintisan jalur pertama menuju Puncak Yamin dan menghabiskan waktu 16 hari untuk 1 gunung ini sendiri," katanya.
   
Selain itu, ekspedisi ini menurut dia, juga membawa semangat nasionalis untuk mengukuhkan nama Puncak Yamin yang diambil dari nama Pahlawan M. Yamin, yang mana di luar Indonesia kebayakan orang mengenal puncak ini dengan nama "Prins Henrik Top".
   
Sementara itu, Haiva Mudzaliva, Direktur Indonesia Mengajar mengajak sebanyak mungkin orang untuk terlibat mendukung pendidikan di tanah Papua.
   
"Kita semua punya mimpi yang besar untuk masa depan pendidikan di Papua dan optimisme untuk bisa mewujudkannya bersama-sama," kata Haiva.
   
Indonesia Mengajar dan Wanadri bersama-sama memiliki pengalaman bekerja di Pegunungan Bintang.
   
Indonesia Mengajar tercatat telah mengirimkan 3 angkatan Pengajar Muda di kabupaten Pegunungan Bintang, sedangkan Wanadri adalah organisasi pencinta alam yang berhasil mengirimkan tim ekspedisi dari Indonesia yang pertama mencapai puncak Gunung Mandala.
   
Sementara Festival Puncak Papua menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia yang memiliki semangat pendidikan untuk memajukan pendidikan dan ingin pergi bertualang di tanah timur Indonesia Papua.
   
Festival Puncak Papua juga diharapkan membuka akses untuk pendidikan dan pariwisata di pegunungan Bintang Papua.
   
Dari segi masyarakat lokal, terutama anak-anak, juga diharapkan akan semakin terinspirasi dan semangat belajar untuk meraih cita-cita karena bertemu dengan banyak petualang dari berbagai macam latar profesi.

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018