Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dalam rangka mendukung program Nawa Cita Presiden RI, Bupati Lingga Alias Wello mencetak sawah dari lahan tidak produktif. Ini untuk mewujudkan swasembada beras dan orientasi eksport di Kab.Lingga.
Dengan adanya bantuan sarana produksi pertanian (saprodi) dari dinas pertanian kab.lingga dan program pendampingan Upaya Khusus komoditas strategis oleh mahasiswa yang diprakarsai oleh STPP Malang bekerja sama dengan STPP Bogor dan Medan, petani, mahasiswa dan TNI melakukan tanam serentak pada tanggal 17 Februari 2018 di Desa Marok Kecil.
Acara tanam Serentak di desa marok kecil, kecamatan Singkep Selatan dibuka dan dihadiri oleh staf ahli bidang pertanian kab.lingga, kepala desa, danramil kab.lingga, MUSPIKA, dan Dosen STPP.
“Saya mengaku sangat senang dengan adanya mahasiswa STPP untuk membantu program ini, dan saya berharap agar lahan yang telah kami buka untuk segera dimanfaatkan agar tidak sia-sia” kata Erwansyah Putra Danramil Singkep Kab.Lingga.
Lahan yang tadinya merupakan semak belukar berupa lahan gambut yang kemudian berhasil dibabat dan diolah TNI untuk dijadikan lahan sawah sekarang telah mulai dilakukan penanaman.
Mahasiswa STPP mulai turun mengabdi di kab.lingga sejak tanggal 12 februari sejumlah 248 orang. Mereka mengaku senang dapat membantu program tersebut karena dengan begitu membuktikan bahwa mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata untuk negeri.
Selain itu lokasi pelaksanaan program ini merupakan hal yang sangat baru bagi mahasiswa stpp, mereka sangat senang dengan pengalaman yang mereka dapat di daerah pengabdian tersebut.
70ha lahan di desa marok kecil sudah mulai digarap sedikit demi sedikit, dengan adanya bantuan dari mahasiswa semoga penanaman benih dapat terlaksana dengan cepat dan baik.
"Kegiatan ini merupakan proses pembelajaran yang baik untuk mahasiswa, karena lahan sawah di desa Marok Kecil tempat pelaksanaan program sangat berbeda dengan lahan sawah di jawa barat, mahasiswa harus mampu berinovasi dalam kegiatan pendampingan, mengintegrasikan ilmu teknis dan ilmu penyuluhan agar dapat diterima oleh petani setempat" Tambah Tri Ratna Saridewi Dosen STPP Bogor.
Tidak hanya bidang tanaman pangan, mahasiswa jurusan penyuluhan peternakan pun ikut diterjunkan ke desa sungai raya kab.lingga. Mereka mendampingi penanaman rumput odot untuk membantu program peningkatan populasi ternak. Lahan yang digunakan untuk hijauan ternak seluas 20ha.
“Saya sangat berterimakasih kepada mahasiswa, Masa depan pertanian ada di tangan mahasiswa semua, semoga program ini dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan” pesan Alias Bupati Lingga.
Kegiatan Pendampingan/Pengawalan akan dilakukan selama 3 Bulan lamanya dari jam 07.30 sampai dengan jam 15.00 bahkan lebih setiap harinya. Dengan bantuan transportasi "Bus Sekolah" yang disediakan oleh pemerintah kabupaten lingga untuk menuju lokasi lahan.
"Tanah di sini cukup subur dengan bukti satu petak tanam sudah bagus hasilnya walau masih manual dan tanpa ilmu, dengan adanya Mahasiswa harus dapat mendukung program ini lebih baik lagi dengan mengamalkan ilmu yang telah mereka dapat selama perkuliahan" tambah Danramil.
Mahasiswa diharap untuk mampu beradaptasi dan berbaur dengan masyarakat sekitar serta petani petani yang menggarap lahan tersebut.
"Jika bertemu ucapkan salam, silaturahmi mari diutamakan, kita bersatu untuk menanam, mari wujudkan swasembada pangan" lontaran pantun dari Siswandi Staf ahli Bupati Lingga Bidang Pertanian yang kian menambah semangat mahasiswa pada program pendampingan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Dengan adanya bantuan sarana produksi pertanian (saprodi) dari dinas pertanian kab.lingga dan program pendampingan Upaya Khusus komoditas strategis oleh mahasiswa yang diprakarsai oleh STPP Malang bekerja sama dengan STPP Bogor dan Medan, petani, mahasiswa dan TNI melakukan tanam serentak pada tanggal 17 Februari 2018 di Desa Marok Kecil.
Acara tanam Serentak di desa marok kecil, kecamatan Singkep Selatan dibuka dan dihadiri oleh staf ahli bidang pertanian kab.lingga, kepala desa, danramil kab.lingga, MUSPIKA, dan Dosen STPP.
“Saya mengaku sangat senang dengan adanya mahasiswa STPP untuk membantu program ini, dan saya berharap agar lahan yang telah kami buka untuk segera dimanfaatkan agar tidak sia-sia” kata Erwansyah Putra Danramil Singkep Kab.Lingga.
Lahan yang tadinya merupakan semak belukar berupa lahan gambut yang kemudian berhasil dibabat dan diolah TNI untuk dijadikan lahan sawah sekarang telah mulai dilakukan penanaman.
Mahasiswa STPP mulai turun mengabdi di kab.lingga sejak tanggal 12 februari sejumlah 248 orang. Mereka mengaku senang dapat membantu program tersebut karena dengan begitu membuktikan bahwa mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata untuk negeri.
Selain itu lokasi pelaksanaan program ini merupakan hal yang sangat baru bagi mahasiswa stpp, mereka sangat senang dengan pengalaman yang mereka dapat di daerah pengabdian tersebut.
70ha lahan di desa marok kecil sudah mulai digarap sedikit demi sedikit, dengan adanya bantuan dari mahasiswa semoga penanaman benih dapat terlaksana dengan cepat dan baik.
"Kegiatan ini merupakan proses pembelajaran yang baik untuk mahasiswa, karena lahan sawah di desa Marok Kecil tempat pelaksanaan program sangat berbeda dengan lahan sawah di jawa barat, mahasiswa harus mampu berinovasi dalam kegiatan pendampingan, mengintegrasikan ilmu teknis dan ilmu penyuluhan agar dapat diterima oleh petani setempat" Tambah Tri Ratna Saridewi Dosen STPP Bogor.
Tidak hanya bidang tanaman pangan, mahasiswa jurusan penyuluhan peternakan pun ikut diterjunkan ke desa sungai raya kab.lingga. Mereka mendampingi penanaman rumput odot untuk membantu program peningkatan populasi ternak. Lahan yang digunakan untuk hijauan ternak seluas 20ha.
“Saya sangat berterimakasih kepada mahasiswa, Masa depan pertanian ada di tangan mahasiswa semua, semoga program ini dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan” pesan Alias Bupati Lingga.
Kegiatan Pendampingan/Pengawalan akan dilakukan selama 3 Bulan lamanya dari jam 07.30 sampai dengan jam 15.00 bahkan lebih setiap harinya. Dengan bantuan transportasi "Bus Sekolah" yang disediakan oleh pemerintah kabupaten lingga untuk menuju lokasi lahan.
"Tanah di sini cukup subur dengan bukti satu petak tanam sudah bagus hasilnya walau masih manual dan tanpa ilmu, dengan adanya Mahasiswa harus dapat mendukung program ini lebih baik lagi dengan mengamalkan ilmu yang telah mereka dapat selama perkuliahan" tambah Danramil.
Mahasiswa diharap untuk mampu beradaptasi dan berbaur dengan masyarakat sekitar serta petani petani yang menggarap lahan tersebut.
"Jika bertemu ucapkan salam, silaturahmi mari diutamakan, kita bersatu untuk menanam, mari wujudkan swasembada pangan" lontaran pantun dari Siswandi Staf ahli Bupati Lingga Bidang Pertanian yang kian menambah semangat mahasiswa pada program pendampingan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018