Bogor (Antaranews Megapolitan) - Tiga mahasiswa yang tergabung dalam tim peneliti muda Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor berhasil lolos dalam final Agroecotechnology Scientific Enthusiast Competition (ASEC) 2018.

Wakil Ketua Dua STPP Bogor Tri Ratnasari Dewi, di Bogor, Selasa, mengapresiasi keberhasilan mahasiswanya mengembangkan penelitian Es Krim Suweg dan masuk dalam final lomba karya ilmiah bertaraf nasional.

"Keikutsertaan mahasiswa dalam perlombaan karya inovasi pertanian akan menciptakan suasana akademik yang baik," katanya.

Tiga mahasiswa tim peneliti muda STPP Bogor yakni Didi Kurniadi, Muhammad Afdhal Sadri, dan Yuda Pratama mengembangkan penelitian pengaruh penambahan rasa makanan atau essens dan susu kental manis terhadap Es Krim Suweg (Amophophallus campanulatus B) sebagai diversifikasi pangan lokal dan perlakuan konsentrasi kadar gula.

Penelitian yang dikembangkan oleh tim peneliti muda STPP Bogor terbilang unik karena berbahan baku Suweg yang merupakan salah satu komoditas pangan alternatif lokal yang belum banyak dimanfaatkan oleh amsyarakat.

Penelitian di bawah bimbingan Dr Yul Harry Bahar ini memanfaatkan umbi Suweg pada fase generatif. Umbi dijadikan sebagai bahan baku pembuatan Es krim Suweg.

Pengembangan inovasi pangan alternatif ini beralasan karena tingkat konsumsi beras masyarakat Indonesia yang masih tinggi yakni 131 kg per kapita per tahun. Di lain pihak konsumsi pangan lainnya seperti buah, dan sayuran masih rendah.

Menurut Tri pihak kampus mendorong mahasiswa STPP Bogor untuk berkiprah dalam berbagai acara di tingkat nasional maupun internasional.

"Perlombaan semacam ini membuat mahasiswa meningkatkan kreativitasnya, dan kemampuan berfikirnya secara alamiah. Ini semua bisa jadi proses pendidikan," katanya.

Sementara itu Didi Kurniadi salah satu tim peneliti muda STPP Bogor menjelaskan, tanaman Suweg sebagai pangan alternatif cukup menjanjikan sebagai sumber karbohidrat alternatif, juga berfungsi sebagai herbal.

"Suweg mirip dengan bunga bangkai (Amorphophalus titanum) tetapi beda spesies, biasanya masyarakat Indonesia mengolah umbi Suweg dengan cara direbus," katanya.

Tradisi mengkonsumsi Suweg rebus biasa dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sebagian masyarakat sudah mulai mendiversifikasi atau mengolah umbi Suweg sebagai diversifikasi bahan baku pembuatan kue kering, keripik, bubur, brownies dan mie suweg.

Pembimbing tim peneliti muda STPP Bogor Yul Harry menyebutkan dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, dengan mengobah suweg menjadi es krim yang memiliki nilai tambah dan bernilai ekonomi tinggi.

"Es krim ini banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat, anak-anak, sampai dewasa," katanya.

Penelitian dan percobaan pembuatan es krim Suweg telah dilaksanakan di laboratorium pascapanen hasil pertanian STPP Bogor. Dari hasil uji kimiawi dan perhitungan ekonimi, pengembangan es krim ini cukup layak dan menjanjikan.

Hasil penelitian dan percobaan tersebut dikirim ke panitia ASEC pada bulan Desember 2017 lalu. Bulan Januari panitia mengumumkan hasil penelitian mahasiswa STPP Bogor masuk finalis 10 terbaik.

Saat ini tim peneliti muda STPP Bogor sedang mempersiapkan diri untuk berlaga dengan peneliti dari sejumlah perguruan tinggi lainnya di final ASEC 2018 yang berlangsung di Universitas Udayana Bali pada tanggal 18 Februari mendatang.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018