Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Peningkatan debit Kali Bekasi sejak Senin (5/2) hingga saat ini semakin memperparah kerusakan Jembatan Cipendawa di Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang sebagiannya telah ambruk.

"Saat ini ada penambahan titik kerusakan berupa keretakan di bagian turap tanggul dengan penambahan panjang 4-5 meter dan lebar 1-2 meter," kata Kepala Bina Marga dan SUmber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi Tri Adhiyanto di Bekasi, Rabu.

Bagian turap pada jembatan di Jalan Cipendawa Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu itu sebelumnya telah mengalami kerusakan sejak Februari 2017 pada bagian pondasinya yang tergerus oleh arus Kali Bekasi.

Erosi Kali Bekasi membuat tanggul pembatas sisi jalan sepanjang 50 meter terlepas dari badan jalan dan bergeser sekitar 2 meter dengan posisi miring ke arah sungai.

Kerusakan itu telah dibiarkan berlangsung selama lebih dari setahun oleh Balai Besar Wilayah Sungai ciliwung-Cisadane (BBWSCC) selaku penanggung jawab kegiatan perbaikan.

Dikatakan Tri, peningkatan debit Kali Bekasi yang berlangsung Selasa (6/2) mencapai puncaknya pada pukul 23.00 WIB dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 550 centimeter atau di atas situasi normal 300 centimeter.

Peristiwa itu telah memperparah kerusakan turap Jembatan Jalan Cipendawa hingga membuat seluruh puing turap yang miring hanyut terbawa arus sungai.

"Erosi ini juga mulai meluas merusak sebagian badan Jalan Cipanedawa, sehingga akses lajur di lokasi ini kita tutup demi keselamatan pengendara dan warga sekitar," katanya.

Tri menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BBWSCC melalui Kementerian Pekerjaan Umum agar segera dilakukan upaya perbaikan.

"Menurut rencana, BBWSCC baru akan memperbaiki kerusakan ini pada pertengahan 2018," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018