Bogor (Antaranews Megapolitan) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero area Bogor, Jawa Barat berupaya menambah jumlah pelanggan dengan target 71 ribu pelanggan pasang baru di tahun 2018.
"Target 71 ribu ini untuk pelanggan industri maupun rumah tangga," kata Manajer PLN area Bogor, Widodo, kepada Antara, Kamis.
Widodo mengatakan PLN area Bogor menyiapkan daya sebesar 60 mva yang dialokasikan untuk pelanggan pasang baru tahun 2018 ini.
Menurutnya untuk sistem cadangan daya, PLN area Bogor akan mengoperasikan 120 mva, tetapi untuk target pelanggan pasang baru hanya mengoperasikan kapasitas cukup 60 mva.
Jika dibandingkan dengan tahun 2017, target pelanggan pasang baru tahun ini meningkat sekitar 10 persen, yakni sebesar 61 ribu pelanggan pasang baru.
"Untuk target 2017 sampai akhir Desember sudah tercapai semuannya, alokasi daya 45 mva," kata Widodo.
Target pelanggan pasang baru PLN area Bogor menyasan pelanggan rumah tangga dan industri. Untuk industri kebanyakan infrastruktur seperti pabrik semen, dan perhotelan atau bidang jasa, serta mall atau pusat perbelanjaan.
Dari sektor industri tersebut kebanyakan perusahaan dalam negeri, tetapi ada juga beberapa perusahaan luar negeri, seperti MNC Land yang menurut informasi merupakan investasi dari Trump.
"Ada juga perusahaan Tiongkok yang mengajukan naik daya dari 3 mva menjadi 6 mva. Perusahan tambang di Cigudeg," kata Widodo.
Widodo optimistis target pelanggan pasang baru tahun 2018 dapat tercapai. Karena sampai saat ini sudah ada yang masuk daftar baik dari kalangan rumah tangga maupun industri.
Pelanggan baru yang sudah mendaftar yakni Vivo mall di wilayah Keradenan yang akan beroperasi Mareta mendatang, pabrik Orang Tua yang naik daya dari 6 mega menjadi 13 mva.
"Untuk yang pabrik orang tua sudah terealisasi tapi belum dipakai, baru akhir-akhir ini pemakainnya," kata Widodo.
Di tahun yang sama juga ada pemasangan paling tinggi yakni MNC Land yang ada di Lido dengan daya sebesar 23 mva, dan akhir tahun ditambah lagi 10 mva.
"Untuk yang Lido sudah mulai pemasangan, Mei ini 23 mva, akhir tahun 10 mva," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Target 71 ribu ini untuk pelanggan industri maupun rumah tangga," kata Manajer PLN area Bogor, Widodo, kepada Antara, Kamis.
Widodo mengatakan PLN area Bogor menyiapkan daya sebesar 60 mva yang dialokasikan untuk pelanggan pasang baru tahun 2018 ini.
Menurutnya untuk sistem cadangan daya, PLN area Bogor akan mengoperasikan 120 mva, tetapi untuk target pelanggan pasang baru hanya mengoperasikan kapasitas cukup 60 mva.
Jika dibandingkan dengan tahun 2017, target pelanggan pasang baru tahun ini meningkat sekitar 10 persen, yakni sebesar 61 ribu pelanggan pasang baru.
"Untuk target 2017 sampai akhir Desember sudah tercapai semuannya, alokasi daya 45 mva," kata Widodo.
Target pelanggan pasang baru PLN area Bogor menyasan pelanggan rumah tangga dan industri. Untuk industri kebanyakan infrastruktur seperti pabrik semen, dan perhotelan atau bidang jasa, serta mall atau pusat perbelanjaan.
Dari sektor industri tersebut kebanyakan perusahaan dalam negeri, tetapi ada juga beberapa perusahaan luar negeri, seperti MNC Land yang menurut informasi merupakan investasi dari Trump.
"Ada juga perusahaan Tiongkok yang mengajukan naik daya dari 3 mva menjadi 6 mva. Perusahan tambang di Cigudeg," kata Widodo.
Widodo optimistis target pelanggan pasang baru tahun 2018 dapat tercapai. Karena sampai saat ini sudah ada yang masuk daftar baik dari kalangan rumah tangga maupun industri.
Pelanggan baru yang sudah mendaftar yakni Vivo mall di wilayah Keradenan yang akan beroperasi Mareta mendatang, pabrik Orang Tua yang naik daya dari 6 mega menjadi 13 mva.
"Untuk yang pabrik orang tua sudah terealisasi tapi belum dipakai, baru akhir-akhir ini pemakainnya," kata Widodo.
Di tahun yang sama juga ada pemasangan paling tinggi yakni MNC Land yang ada di Lido dengan daya sebesar 23 mva, dan akhir tahun ditambah lagi 10 mva.
"Untuk yang Lido sudah mulai pemasangan, Mei ini 23 mva, akhir tahun 10 mva," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018