PT Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai membantu kelompok nelayan mitra binaan membudidayakan ikan nila melalui pemanfaatan teknologi bioflok guna mendukung swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen dalam keterangan tertulis, Sabtu, mengatakan cuaca yang kerap tidak bersahabat membatasi akses nelayan melaut, sementara infrastruktur perikanan yang masih minim serta ancaman abrasi di wilayah tempat tinggal para nelayan seperti di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau, semakin memperumit keadaan.
Kilang Dumai memperkenalkan model perikanan dengan teknologi bioflok. Teknologi ini kami harapkan menjadi alternatif sumber ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan," katanya sebagaimana keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Hermansyah menjelaskan budi daya ikan nila dengan sistem bioflok menjadi peluang yang menjanjikan bagi kelompok nelayan lainnya yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mundam Jaya.
Metode itu dinilai potensial karena hanya memerlukan kolam terpal sebagai media budi daya serta memiliki waktu pemeliharaan yang relatif singkat, sekitar 4-6 bulan hingga masa panen, tergantung pada jenis ikan yang dibudidayakan.
Selain memberikan dukungan infrastruktur kolam bioflok dan keterampilan budi daya ikan bagi Kelompok Nelayan Mundam Jaya, Kilang Dumai juga mengambil langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program budi daya ikan nila salin dengan menghadirkan solusi energi terbarukan.
Baca juga: Ambon bantu pakan peternak lele sistem bioflok
Baca juga: KKP terus dorong penyebaran teknologi bioflok untuk tingkatkan produksi budidaya perikanan
Baca juga: Biogan Memperbaki Sistem Bioflok Lele
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025