Bogor (Antaranews Megapolitan) - Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri Rapat Kerja Nasional Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia tahun 2018 di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.

Rakenas Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) juga dihadiri perwakilan pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti Lampung, Jambi, Sumatera Utara, Jambi, Riau dan lainnya.

Zulkifli mengingatkan tentang fenomena yang terjadi saat ini yang harus direspons dengan tepat oleh para ulama, yakni kesenjangan ekonomi dan kesenjangan politik.

"Kesenjangan ekonomi, kesenjangan politik inilah fenomena yang harus direspons secara tepat," kata mantan Penasihat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia tersebut.

Ia mengatakan jika kesenjangan ekonomi tidak direspons dengan cepat akan menimbulkan kecemburuan, bahkan kecemburuan tersebut sudah menjurus pada satu etnis tertentu.

Kesenjangan ekonomi yang terjadi saat ini akibat penguasaan oleh segelintir orang. Sedangkan kesenjangan politik yang terjadi saat ini membuat apa yang diaspirasikan tidak tersampaikan karena penguasaan partai politik, bahkan dukungan media pengarusutamaan yang menjadi tim sukses.

"Umat muslim yang jumlahnya paling banyak, yang akan terdampak kesenjangan ekonomi dan politik ini," katanya.

Menurut Zulkifli, di tengah kesenjangan tersebut muncul optimisme, seperti di Amerika. Menurut Imam Besar New York Syamsir Ali, masyarakatnya yang sangat rasional dapat menerima Islam dengan baik, tetapi masih berjalan lambat, karena pendidikan Islam masih dinilai doktrin.

Tetapi di Indonesia dengan kesenjangan ekonomi, jarang ada ulama yang menguasai ekonomi, sedangkan kesenjangan politik, setiap orang yang memperjuangkan hak ibadahnya dinilai tidak NKRI.

"Ini harus diluruskan, tantangan bagi Dewan Dakwah bagaimana umat Islam yang mayoritas bisa menguasai ekonomi dan politik, ini yang disebut demokrasi, sejalan dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia mewujudkan kesejahteraan dan kesetaraan," katanya.

Zulkifli juga mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci untuk umat Islam dapat menghadapi kesenjangan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Mohammad Noer Kertapati sepakat dengan paparan Zulkifli bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci dalam membangun umat Islam yang mandiri.

"Dengan persatuan kita bisa membangun kekuatan dan kemandirian dalam segala aspek baik ekonomi, pendidikan maupun politik," katanya.

Rakenas DDII ini mengangkat tema "Meningkatkan Profesionalisme dan Memperkuat Kemandirian Ekonomi untuk Melaksanakan Da`wah Ukhuwah guna Memperkokoh Persatuan Umat".

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018