Jakarta, (Antaranews Megapolitan) - Bank Indonesia memperingatkan bahwa kenaikan harga beras dan komoditas hortikultura dapat mengerek naik inflasi selama Januari 2018.

Untuk itu, koordinasi antara BI, pemerintah pusat dan daerah harus ditingkatkan, terutama untuk mejaga produksi dan distribusi barang tersebut, kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan faktor ketersediaan stok barang pangan dan kelancaran distribusi menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan.

"Tekanan dari harga pangan perlu diwaspadai," ujarnya.   

Berdasarkan survei pemantauan harga hingga pekan ke dua, inflasi tahunan pada Januari 2018 sebesar 3,2 persen.

Bank Sentral menargetkan laju inflasi sepanjang 2018 berada pada kisaran 2,5-4,5 persen, setelah inflasi pada 2017 sebesar 3,61 persen (yoy).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan harga beras yang cenderung naik pada awal Januari 2018 telah menjadi fokus perhatian pemerintah sejak akhir 2017 dan berbagai upaya siap dilakukan untuk menjaga pergerakan harga komoditas ini.

Untuk itu, Kementerian Keuangan siap berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian terkait tata kelola niaga agar harga beras kembali stabil.

Selain itu, kata Sri Mulyani, koordinasi juga dilakukan dengan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter melalui pengendalian inflasi inti agar tidak memengaruhi inflasi nasional secara keseluruhan.

"Pemerintah melihat faktor-faktor yang bisa dipengaruhi melalui kebijakan, misalnya kebijakan impor beras dan kelancaran arus barang, sehingga inflasi bisa ditekan dan distabilkan pada level yang tetap terjaga rendah," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat beras merupakan komoditas kelima, setelah tarif listrik, biaya perpanjangan STNK, ikan segar dan bensin, yang dominan memengaruhi inflasi pada 2017.

Meski demikian, harga beras yang tinggi pada November-Desember 2017 memberikan kontribusi yang signifikan pada tingkat inflasi nasional pada dua bulan terakhir 2017.

Harga beras diperkirakan masih menyumbang inflasi pada Januari 2018 sehingga pemerintah berupaya untuk menstabilkan harga, termasuk mengimpor beras khusus sebanyak 500 ribu ton.

Sementara itu, pemerintah dalam APBN 2018 menetapkan asumsi inflasi sebesar 3,5 persen, sedangkan tingkat inflasi nasional pada 2017 secara keseluruhan tercatat sebesar 3,61 persen.

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018