Denpasar, (Antaranews Megapolitan) - Wisatawan Australia yang berlibur ke Bali selama periode Januari-November 2017 tercatat 1.015.752 orang, menurun 31.644 orang atau 3,02 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1.047.396 orang.

"Meskipun masyarakat negeri kangguru ke Bali berkurang, namun menempati peringkat kedua terbanyak memasok turis ke Bali setelah China," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, masyarakat Australia sangat bergairah untuk menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali yang diwarisi secara turun temurun. Bahkan mereka menggap Bali sebagai "rumahnya yang kedua", disamping  perekonomian negeri tersebut semakin membaik serta didukung situasi keaman  daerah ini semakin mantap.

Masyarakat Australia ke Bali sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan 11.517 orang yang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.

Adi Nugroho menjelaskan, kunjungan turis Australia mampu memberikan kontribusi sebesar 18,87 persen dari total wisman berliburan ke Bali sebanyak 5,38 juta orang selama sebelas bulan periode Januari-November 2017.

Kunjungan wiman ke Bali itu meningkat sebanyak 896.691 orang atau 19,99 persen dibanding periode periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 4,48 juta orang.

Adi Nugroho menjelaskan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisatawan ke Bali, dua di antaranya mengalami penurunan, selain Austalia juga Malaysia 2,66 persen dari 159.101 orang pada sebelas bulan pertama 2016 menjadi 154.874 orang pada periode yang sama 2017.

Delapan negara yang masyarakatnya semakin banyak ke Bali meliputi China meningkat 51,52 persen, menyusul India 48,25 persen, Jepang 9,85 persen, Inggris 12,29 persen, Amerika Serikat 16 persen, Perancis 8,60 persen, Jerman 17,03 persen dan Korea Selatan 23,05 persen.

Ketua Asita Bali Ketut Ardana dalam kesempatan terpisah  mengatakan, pascaerupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem destinasi wisata di Bali umumnya masih aman untuk dikunjungi, kecuali dalam radius enam kilometer dari gunung tertinggi di Pulau Dewata  itu.

Hingga saat ini pelayanan pariwisata masih berlangsung normal apalagi sebagian besar objek wisata hingga akomodasi wisata berada di Kabupaten Badung, Gianyar dan Denpasar yang jauh dari kawasan rawan bencana itu. 

Pewarta: IK Sutika

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018