Depok, 11/7 (ANTARA) - Sejumlah warga di Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan tagihan gas rumah tangga karena harga lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan gas yang menggunakan tabung."Kalau menggunakan gas dengan tabung jauh lebih murah. Tagihan gas rumah tangga pada Juli 2011 ini sebesar Rp215.400, padahal jika menggunakan tabung gas hanya sekitar Rp90 ribu per bulan," kata Ningsih, warga Jalan Bambon RT 003/RW 01, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Kota Depok, Senin.

Ia mengatakan, besarnya biaya karena harus membayar biaya abodemen sebesar Rp25 ribu per bulan. Gas rumah tangga resmi digunakan warga Beji 1 Mei 2011. Saluran gas rumah tangga di dua kelurahan yaitu Kelurahan Beji dan Beji Timur dengan total 4.000 saluran.Ningsih mengatakan, setelah ditanyakan ternyata tagihan tersebut untuk pembayaran selama dua bulan, yaitu Mei dan Juni yang dibayarkan pada Juli.

Dalam sosialisasi awal oleh PT Kelok Sriwijaya akan membebaskan tagihan selama satu bulan pertama.
Artinya, kuota pemakaian baru dihitung pada Juni 2011 dan dibayarkan Juli 2011. Namun para pengguna gas rumah tangga mengaku kaget saat membayar tagihan yang mencapai ratusan ribu.Biaya abodemen ini sangat memberatkan, karena uang tersebut dapat digunakan untuk membeli dua buah tabung gas ukuran 3 kilogram. "Waktu sosialisasi sudah tanyakan tapi tidak dijawab," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Maila Madinah, warga Kelurahan Beji Timur, yang mengatakan kemungkinan membengkaknya tagihan karena adanya kebocoran sehingga jumlah tagihan melebihi yang dipakai warga."Ada saluran gas rumah tangga sering terjadi kebocoran sehingga jumlah tagihan tidak sesuai pemakaian," katanya.Ia mengatakan selain itu, sering terjadi saluran gas mati dari pusat, dirinya tidak dapat memasak karena kompor gas miliknya sudah dikonversi dan disesuaikan dengan gas rumah tangga.

"Pemakian gas rumah tangga semakin merepotkan saya," katanya.Menanggapi hal tersebut Penanggungjawab Jaringan PT Jabar Energi Badan Pengelola Jaringan Gas Depok Agung Apriyanto mengatakan, biaya abodemen yang dikenakan kepada pelanggan digunakan untuk perawatan Metering Regulating Station (MRS) dan jaringan."Tidak mungkin menghilangkan biaya abodemen," katanya.

Ia juga menegaskan tidak pernah melakukan sosialisasi mengenai dibebaskannya biaya tagihan untuk bulan pertama yaitu Mei. Ada kemungkin itu sosialisasi yang dilakukan kontraktor."Kami juga belum menerima berita acara penyerahan padahal sudah jatuh tempo pada 30 Juni," katanya.Namun ia mengakui selama dua bulan berjalan program gas rumah tangga masih terjadi kebocoran. Terutama pada sambungan pipa menuju rumah warga.

"Kami terus memberikan pelayanan kepada warga selama 24 jam," ujarnya.Dikatakannya, pihaknya akan memutus sementara saluran jika pelanggan menunggak selama dua bulan, dan putus total jika tunggakan sudah tiga bulan.Jadwal pembayaran tiap bulan antara tanggal 1-20.



Feru L

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011