Karawang (Antara Megapolitan) - Sejumlah petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, khawatir tidak mendapatkan pupuk bersubsidi jika pola pendistribusian pupuk bersubsidi itu diubah menggunakan kartu tani.

"Saya belum tahu kalau pendistribusian pupuk bersubsidi itu akan menggunakan kartu. Belum ada pemberitahuan tentang itu," kata Nurya, salah seorang petani Dusun Cikeris, Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya, Selasa.

Petani yang memiliki lahan seluas satu hektare itu justru bingung cara menggunakan kartu tani yang nantinya akan diberlakukan pemerintah.

Ia mengaku selama ini program seputar pertanian yang digulirkan pemerintah itu lamban tersosialisasikan kepada para petani di daerahnya.

"Kalau menggunakan kartu, lalu bagaimana kita bisa mendapatkan pupuk bersubsidi," kata dia.

Kekhawatiran sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi terkait dengan penggunaan kartu tani juga dikatakan Dasman, seorang petani di Desa Pulaujaya Kecamatan Lemahabang, Karawang.

"Kalau soal kartu tani, kita sudah memberikan KTP dan KK (terkait pendataan). Tapi kita belum tahu kelanjutannya seperti apa," katanya.

Ia mengaku khawatir lain tidak dapat membeli pupuk karena program tersebut akan diluncurkan tahun 2018, sementara kartu tani belum ada kejelasan.

Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi sebelumnya mengakui sedikit kesulitan untuk melakukan pendataan petani terkait dengan program kartu tani.

Dari 114.000 petani yang ada di Karawang, pihaknya baru mendata sekitar 60.000 petani.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018