Bogor (Antara Megapolitan) - Kegiatan temu bisnis yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor bersama perguruan tinggi mitra, Kamis, menjadi ajang untuk mendorong dan menumbukan motovasi mahasiswa berwirausaha bidang pertanian.

Pengusaha dan motivator pertanian Wayan Supadno di Bogor, Kamis mengatakan peluang di dunia pertanian luar biasa, kehidupan enak ada di pertanian, kuncinya mandiri, menikmati setiap prosesnya.

"Kunci untuk berhasil di bisnis pertanian menikmati prosesnya, tidak ada keberhasilan dicapai tanpa proses," katanya.

Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah pembicara berasal dari kalangan wirausaha pertanian yakni Soekan Perwadi selaku Dewan Pengurus Nasional Induk UMKM.

Selain itu juga ada Rio Erlangga wirausaha muda sukses membangun bisnis pertanian CV Cipta Agri Pratama, Wawan Darwan Direktur CV Kujang Jaya, dan Tri Silowati selaku praktisi ekonomi. Acara tersebut dipandu oleh Wayan Supadno pengusaha dan motivator pertanian.

Dewan Pengurus Nasional Induk UMKM Soekan Perwadi mengarahkan mahasiswa untuk membuag peta jalan membangun usahanya disebut sebagai peta jalan petani muda pertanian.

Ada lima langkah yang perlu dilakukan yakni langkah pertama masa orientasi, momen untuk meraba teman yang memiliki ide sama untuk membangun usaha pertanian.

"Kenali teman yang memiliki ketertarikan yang sama, bisa antara jurusan ataupun beda jurusan. Berbisnis tidak bisa sendiri," katanya.

Langkah kedua "grouping" yakni membangun mimpi bisnis dengan teman-teman yang berasal dari berbagai program studi baik itu pertanian, teknik sipil, hukum, sosial politik.

Selanjutnya ke pasar yakni turun melakukan magang, atau planning, dan tes pasar. Setalah itu membangun bisnis kecil, harus fokus, perencanaan, dan memulai usaha untuk masuk ke pasar.

"Langkah kelima memulai bisnis dengan akses kredit, dirikan pabrik, besarkan usaha, kuasai pasar," kata Soekan.

Rio Erlangga memilih keluar dari PT Astra setelah delapan tahun bekerja, dan menggeluti usaha pertanian. Ia berlatih mengenal pasar dan belajar dari pengusah sukses Wayan Suparno.

"Delapan tahun saya bekerja di Astra, sama hasilnya dengan setahun saya berbisnis di pertanian," kata Rio pengusaha asal Bandung tersebut.

Sementara itu Tri Silowati mengatakan produk pertanian yang dihasilkan dari Indonesia telah dipasarkan ke sejumlah negara di dunia, keculai Afrika karena belum memiliki mitra yang tepat untuk pemasaran.

Perusahaan yang dijalankan Tri bergerak dalam menghasilkan singkong yang diolah menjadi makanan ringan kemasan yang beredar di Amerika, Tiongkong, Australia, Singapura, dan negara lainnya.

"Kalau di Indonesia produk kami hanya dipasarkan di dua supermarket, karena harganya cukup mahal," kata Tri.

Ketua STPP Bogor Nazaruddin menambahkan Tamu Bisnis merupakan sarana untuk mempertemukan mahasiswa dengan dunia usaha yang dapat memotivasi minat wirausaha di bidang pertanian.

"Kami sengaja menghadirkan narasumber ini, untuk menumbuhkan wawasan mahasiswa sekaligus memotivasi mereka bahwa sektor pertanian itu sangat menjanjikan," kata Nazar.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017