Ambon (Antara Megapolitan-Bogor) - Para mama, panggilan akrab untuk ibu-ibu atau perempuan dewasa di Pulau Seram, Maluku Tengah, antusias ikut program Mekaar yang dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero, sebuah BUMN yang bergerak dalam bidang pembiayaan dan jasa manajemen bagi Usaha Kecil dan Mikro (UKM).
"Para mama di Pulau Seram yang ikut program Mekaar sudah mencapai 1.308 anggota, padahal program ini baru kami perkenalkan mulai Agustus 2017," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko PNM, Arief Mulyadi , di Kota Seram, Maluku Tengah, Sabtu.
Program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejatera) adalah layanan pemberdayaan berbasis kelompok bagi perempuan pelaku usaha mikro.
Arief bersama dengan Deputi Infrastruktur Bisnis Kementrian BUMN, Hambra meninjau pertemuan kelompok Aer Cincin di Desa Rutah, Kecamatan Amahai, Pulau Seram Maluku Tengah.
Kelompok Aer Cincin merupakan salah satu kelompok Mekaar dengan jumlah anggota 30 mama (ibu) pra sejahtera di Pulau Seram, yang aktif di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kementerian BUMN menugasi PNM, untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan kaum perempuan pra sejahtera.
"Program Mekaar memberikan pinjaman antara Rp2 juta - Rp5 juta tanpa agunan kepada kelompok perempuan prasejahtera untuk aktif di bidang ekonomi. Jika tidak bisa mengembalikan maka kelompoknya harus menanggung atau menutupi utang. Jadi program Mekaar ini sifatnya tanggung renteng," tambah Arief.
Para mama di Pulau Seram banyak bergelur pada bisnis perikanan karena masyarakat kota Seram umumnya adalah nelayan.
Ketua kelompok Mekaar Aer Cincin, Ayu, mengungkapkan bahwa minat para perempuan di Pulau Seram untuk ikut program Mekaar cukup tinggi karena mendorong perempuan berbisnis dengan cara berkelompok. Staf PNM juga selalu hadir dalam setiap pertemuan.
"PNM tidak hanya memberikan modal usaha saja, tetapi juga pembinaan" kata Ayu.
Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra (depan tengah) usai menyerahkan kenang-kenangan kepada Ayu, Ketua Kelompok Mekaar, Pulau Seram, Maluku Tengah, disaksikan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko PNM (Permodalan Nasional Madani) Arief Mulyadi. (ANTARA FOTO/Adi Lazuardi).
PNM bukan hanya melatih perempuan prasejahtera berbisnis tapi juga mengajarkan mereka disiplin datang pertemuan, disiplin mengembalikan pinjaman, disiplin waktu. "Karena jika melanggar maka teman-temannya dalam suatu kelompok akan menghukum," jelas Arief.
Deputi BUMN Hambra mengapresiasi PNM berhasil mengembangkan program Mekaar di kota Seram, yang merupakan kampung halamannya.
"Kementerian BUMN menargetkan PNM untuk program Mekaar tahun 2017 sebanyak 2 juta anggota. Posisi 28 November 2017 sudah mencapai 1.922.168 anggota (perempuan). Dan akhir tahun diperkirakan peserta Mekaar akan mencapai 2,2 juta anggota," katanya.
Ia menilai program Mekaar ini sukses karena kredit macet hanya mencapai 0,22 persen. Kredit macet rendah karena program Mekaar ini menerapkan sistem tanggung renteng. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Para mama di Pulau Seram yang ikut program Mekaar sudah mencapai 1.308 anggota, padahal program ini baru kami perkenalkan mulai Agustus 2017," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko PNM, Arief Mulyadi , di Kota Seram, Maluku Tengah, Sabtu.
Program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejatera) adalah layanan pemberdayaan berbasis kelompok bagi perempuan pelaku usaha mikro.
Arief bersama dengan Deputi Infrastruktur Bisnis Kementrian BUMN, Hambra meninjau pertemuan kelompok Aer Cincin di Desa Rutah, Kecamatan Amahai, Pulau Seram Maluku Tengah.
Kelompok Aer Cincin merupakan salah satu kelompok Mekaar dengan jumlah anggota 30 mama (ibu) pra sejahtera di Pulau Seram, yang aktif di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kementerian BUMN menugasi PNM, untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan kaum perempuan pra sejahtera.
"Program Mekaar memberikan pinjaman antara Rp2 juta - Rp5 juta tanpa agunan kepada kelompok perempuan prasejahtera untuk aktif di bidang ekonomi. Jika tidak bisa mengembalikan maka kelompoknya harus menanggung atau menutupi utang. Jadi program Mekaar ini sifatnya tanggung renteng," tambah Arief.
Para mama di Pulau Seram banyak bergelur pada bisnis perikanan karena masyarakat kota Seram umumnya adalah nelayan.
Ketua kelompok Mekaar Aer Cincin, Ayu, mengungkapkan bahwa minat para perempuan di Pulau Seram untuk ikut program Mekaar cukup tinggi karena mendorong perempuan berbisnis dengan cara berkelompok. Staf PNM juga selalu hadir dalam setiap pertemuan.
"PNM tidak hanya memberikan modal usaha saja, tetapi juga pembinaan" kata Ayu.
Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra (depan tengah) usai menyerahkan kenang-kenangan kepada Ayu, Ketua Kelompok Mekaar, Pulau Seram, Maluku Tengah, disaksikan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko PNM (Permodalan Nasional Madani) Arief Mulyadi. (ANTARA FOTO/Adi Lazuardi).
PNM bukan hanya melatih perempuan prasejahtera berbisnis tapi juga mengajarkan mereka disiplin datang pertemuan, disiplin mengembalikan pinjaman, disiplin waktu. "Karena jika melanggar maka teman-temannya dalam suatu kelompok akan menghukum," jelas Arief.
Deputi BUMN Hambra mengapresiasi PNM berhasil mengembangkan program Mekaar di kota Seram, yang merupakan kampung halamannya.
"Kementerian BUMN menargetkan PNM untuk program Mekaar tahun 2017 sebanyak 2 juta anggota. Posisi 28 November 2017 sudah mencapai 1.922.168 anggota (perempuan). Dan akhir tahun diperkirakan peserta Mekaar akan mencapai 2,2 juta anggota," katanya.
Ia menilai program Mekaar ini sukses karena kredit macet hanya mencapai 0,22 persen. Kredit macet rendah karena program Mekaar ini menerapkan sistem tanggung renteng. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017