Bogor (Antara Megapolitan) - Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor membuka program studi baru Teknologi Mekanisasi Pertanian yang akan menjadi unggulan dalam mewujudkan pertanian modern.

"Kementerian Pertanian ingin membangun pertanian modern, sebagai lembaga pendidikan di bawah kementerian STPP Bogor ingin mewujudkan keinginan itu," kata Ketua STPP Bogor, Nazaruddin, dalam workshop penyusunan kurikulum prodi dalam rangka transformasi kelembagaan STPP Bogor, di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Nazar menjelaskan tahun 2018 nanti kelembagaan STPP Bogor akan bertransformasi menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Akan ada tiga program studi baru yang mendukung traformasi pendidikan vokasi yakni Teknologi Mekanisasi Pertanian (D3), Kesehatan Hewan (D3) dan Agribisnis Hortikultura (D4).

Dengan adanya penambahan tiga prodi baru tersebut STPP Bogor atau Polbangtan nantinya akan memiliki lima program studi, dua di antaranya program studi lama yakni penyuluh pertanian dan penyuluh peternakan.

"Kita ingin seluruh prodi menjadi unggulan, tetapi Mekanisasi Pertanian ini belum banyak, hanya ada empat politeknik di Indonesia. Dibukanya prodi mekanisasi ini akan menjadi unggulan STPP Bogor," kata Nazar.

Menurutnya program studi mekanisasi sangat dibutuhkan di lapangan, dilihat dari banyaknya alat mesin pertanian yang didistribusikan oleh Kementerian Pertanian ke wilayah, yang tadinya berjumlah 2.000 dalam setahun, kini meningkat menjadi 80 ribu mesin.

Tentunya hal tersebut membutuhkan pemeliharan, perawatan dan perbaikan mesin-mesin pertanian yang sudah dioperasionalkan. Kondisi tersebut menjadi tantangan STPP Bogor untuk menjawab kebutuhan tersebut.

"Kami juga memantau di lapangan banyak masyarakat mengeluhkan sulit memperbaiki alat mesin pertanian, dan dunia industri pun membutuhkan tenaga mekanik, dan perekayasa untuk pengembangan industrinya," kata Nazar.

Nazar mengatakan mau tidak mau atau suka tidak suka era saat ini pemanfaatkan teknologi sudah semakin maju, sehingga sektor pertanian tidak lagi berbasis tradisional harus mengarah moderinisasi.

"Prodi mekanisasi akan menjawab tantangan untuk membangun pertanian modern. Teknologi maju yang berkembang saat ini harus menjadi tantangan sekaligus peluang untuk kita kembangkan," kata Nazar.

Mahasiswa yang akan mengambil program studi mekanisasi tersebut nantinya akan disiapkan untuk menajdi manajer industri alat mesin pertanian, dan juga perekayasa yang dapat menciptakan alat-alat mesin pertanian yang lebih aplikatif di lapangan, dan mudah digunakan.

"Mahasiswa diharapkan bisa membuat mesin melalui rekayasa sederhana, diaplikasikan di lapangan dan kemudian mengisi dunia industri. Bukan hanya alat budi daya, termasuk pascapanen dan pengolahan hasil pertanian," kata Nazaruddin.

Dalam penyusunan kurikulum prodi baru tersebut STPP Bogor melibatkan praktisi dari sejumlah perguruan tinggi mitra yang sudah menerapkan pendidikan vokasi seperti IPB, Universitas Lampung, Univeristas Pajajaran, dan Politani Payakumbuh. Juga melibatkan Kementerian Pendidikan Nasional, serta Balai Besar Serpong.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017