Bekasi (Antara Megapolitan) - Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat mencatat sebanyak 50 persen dari total 33 juta warga di wilayah setempat masuk dalam kategori pemilih pemula yang tengah disasar untuk Pilkada serentak 2018.

"Mereka adalah pemilih berusia antara 17 sampai 19 tahun," kata Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Yayat Hidayat, di Bekasi, Senin.

Menurut dia, upaya menjaring 18 juta pemilih pemula itu akan dilakukan pihaknya dengan memanfaatkan jaringan media sosial yang tengah diganderungi masyarakat dengan usia tersebut.

"Kita akan gencar melalukan sosialisasi melalui media sosial dalam Pilkada serentak 2018," katanya.

Banyaknya jumlah pemilih muda tersebut, kata Yayat, akan disasar pihaknya lewat layanan Facebook, Twitter, Path maupun Instagram. Melalui media ini, pemberian informasi akan jauh lebih efektif dan mudah diterima pemilih muda.

''Usia muda itu tidak akrab dengan TV, koran, dan radio, tetapi akrabnya dengan sosial media. Makanya nanti kita akan gencarkan sosialisasi melalui sosial media,'' katanya.

Untuk memaksimalkan sosialisasi tersebut, pihaknya telah menyiapkan tim khusus yang bergerak pada sosialisasi media sosial. "Diharapkan dengan adanya tim tersebut, informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Tim Itu masuk dalam jaringan media center KPU,'' katanya.

Sementara itu, Pengamat Politik Didit Susilo, mengatakan pemilih muda sangat menentukan di tengah persaingan antar kandidat kepala daerah.

"Pemilih muda yang masuk swing voter sangat menentukan hasil akhir. Dari sekitar 18 juta pemilih muda perlu sosialisasi yang masif terhadap mereka untuk meningkatkan partisipasi pemilih," katanya.

''Karakteristik pemilih muda, kata dia, termasuk generasi `melek informasi` yang cerdas dan unik, sehingga perlu pendekatan yang kreatif, dan gaul,'' katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017