Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, telah merealisasikan penambahan 1.411 ruang kelas baru dalam kurun waktu pembangunan 2013 hingga 2017.
"Mayoritas dana pembangunan ruang kelas baru ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi, sebagian dibantu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Provinsi Jawa Barat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi di Bekasi, Sabtu.
Pengadaan ruang kelas baru pada 2017 terdiri atas sekolah dasar (SD) sebanyak 116 unit, sekolah menengah pertama (SMP) 42 unit, rehabilitasi ruang kelas baru SD sebanyak 13 unit, rehabilitasi ruang kelas SMP lima unit.
"Kita juga membangun kantor untuk SD sebanyak tujuh unit serta ruang laboratorium SD satu unit," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, jumlah ruang kelas baru yang direalisasikan pihaknya setiap tahun bersifat fluktuatif tergantung dengan kemampuan anggaran serta tingkat kebutuhan siswa.
Pada kurun waktu 2016, kata dia, jumlah RKB yang berhasil direalisasikan lebih banyak dari 2017, yakni mencapai 476 unit.
Jumlah itu terdiri atas SD 124 unit, SMP 71 unit, SMA 33 unit , SMK 11 unit, rehabilitasi SD 60 unit, SMP 12 unit, SMA 33 unit, SMK 11 unit dan ruang kantor SD empat unit, ruang kantor SMP dua unit, SMA delapan unit dan SMK satu unit.
"Ruang laboraturium SMA sebanyak enam unit ruang baru," katanya.
Dikatakan Inayatullah, untuk RKB pada 2015 total yang direalisasikan mencapai 466 unit terdiri atas SD sebanyak 186 unit, SMP 132 unit, SMA sebanyak 57 unit, SMK 27 unit.
Kegiatan rehabilitasi ruang kelas SMA tercatat sebanyak 14 unit, ruang kantor SD 15 unit, SMP tiga unit, SMA enam unit, SMK satu unit ditambah ruang leboratorium SMP tiga unit, SMA sebnyak tiga unit dan SMK satu unit.
"Kita juga telah melakukan ?pembangunan aula SMP satu unit, SMK satu unit dan pembangunan ruang praktik SMA sebanyak dua unit dan SMK 10 unit," katanya.
Adapun kegiatan serupa pada 2014 tercatat total mencapai 225 unit berupa ?ruang kelas siswa SD sebanyak 69 unit, SMP sebanyak 85 unit, SMA 33 unit, SMK 30 unit dan ruangan kantor SMP sebanyak empat unit, ruang laboratorium SMA satu unit.?
"Pembangunan ruang aula untuk SMP satu unit dan SMA satu unit, ditambah untuk pembangunan ruang praktik SMA satu unit," katanya.
Inayatullah menambahkan, pada kurun waktu 2013 reakisasi ruang kelas baru berjumlah total 173 unit dengan rincian untuk pembangunan ruang kelas baru tingkat SD 97 unit, SMP 35 unit, SMA 31 unit, SMK 10 unit.
"RKB ini seluruhnya menyasar bangunan sekolah negeri, namun khusus 2017 bangunan SMA/SMK diambil alih menjadi kewenangan Pemprov Jabar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Mayoritas dana pembangunan ruang kelas baru ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi, sebagian dibantu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Provinsi Jawa Barat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi di Bekasi, Sabtu.
Pengadaan ruang kelas baru pada 2017 terdiri atas sekolah dasar (SD) sebanyak 116 unit, sekolah menengah pertama (SMP) 42 unit, rehabilitasi ruang kelas baru SD sebanyak 13 unit, rehabilitasi ruang kelas SMP lima unit.
"Kita juga membangun kantor untuk SD sebanyak tujuh unit serta ruang laboratorium SD satu unit," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, jumlah ruang kelas baru yang direalisasikan pihaknya setiap tahun bersifat fluktuatif tergantung dengan kemampuan anggaran serta tingkat kebutuhan siswa.
Pada kurun waktu 2016, kata dia, jumlah RKB yang berhasil direalisasikan lebih banyak dari 2017, yakni mencapai 476 unit.
Jumlah itu terdiri atas SD 124 unit, SMP 71 unit, SMA 33 unit , SMK 11 unit, rehabilitasi SD 60 unit, SMP 12 unit, SMA 33 unit, SMK 11 unit dan ruang kantor SD empat unit, ruang kantor SMP dua unit, SMA delapan unit dan SMK satu unit.
"Ruang laboraturium SMA sebanyak enam unit ruang baru," katanya.
Dikatakan Inayatullah, untuk RKB pada 2015 total yang direalisasikan mencapai 466 unit terdiri atas SD sebanyak 186 unit, SMP 132 unit, SMA sebanyak 57 unit, SMK 27 unit.
Kegiatan rehabilitasi ruang kelas SMA tercatat sebanyak 14 unit, ruang kantor SD 15 unit, SMP tiga unit, SMA enam unit, SMK satu unit ditambah ruang leboratorium SMP tiga unit, SMA sebnyak tiga unit dan SMK satu unit.
"Kita juga telah melakukan ?pembangunan aula SMP satu unit, SMK satu unit dan pembangunan ruang praktik SMA sebanyak dua unit dan SMK 10 unit," katanya.
Adapun kegiatan serupa pada 2014 tercatat total mencapai 225 unit berupa ?ruang kelas siswa SD sebanyak 69 unit, SMP sebanyak 85 unit, SMA 33 unit, SMK 30 unit dan ruangan kantor SMP sebanyak empat unit, ruang laboratorium SMA satu unit.?
"Pembangunan ruang aula untuk SMP satu unit dan SMA satu unit, ditambah untuk pembangunan ruang praktik SMA satu unit," katanya.
Inayatullah menambahkan, pada kurun waktu 2013 reakisasi ruang kelas baru berjumlah total 173 unit dengan rincian untuk pembangunan ruang kelas baru tingkat SD 97 unit, SMP 35 unit, SMA 31 unit, SMK 10 unit.
"RKB ini seluruhnya menyasar bangunan sekolah negeri, namun khusus 2017 bangunan SMA/SMK diambil alih menjadi kewenangan Pemprov Jabar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017