Sukabumi, 22/11 (ANTARA) - Hujan deras yang terjadi dalam sepekan terakhir menyebabkan Kota Sukabumi dilanda bencana sebanyak 15 kali yang terjadi di beberapa kecamatan seperti bencana longsor dan banjir.
"Bencana alam tersebut hampir seluruh melanda kecamatan seperti di Kecamatan Baros, Citamiang, Cibeurem, Gunungpuyuh, Warudoyong dan Cikole," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana (Dinsostek PB), Hendra Resmanda kepada wartawan, Kamis.
Menurut Hendra, akibat bencana tersebut kerugian mencapai ratusan juta rupiah dengan rincian ratusan rumah terendam banjir, rusaknya lahan pertanian, irigasi yang jebol serta tiga rumah rusak akibat tertimbun puing-puing longsoran tanah.
Berdasarkan data dari Bidang Penanggulangan Bencana Dinsostek PB Kota Sukabumi, terdapat cuaca buruk yang melanda Kota Sukabumi ini, tiga kejadian bencana banjir bandang di Kelurahan Sukakarya, bencana longsor di Kelurahan Karang Tengah dan Ciandam Kelurahan Cibeureum Hilir.
Kemudian, terdapat enam kejadian bencana banjir di Kelurahan Sundajaya Hilir, longsor di Laping Kelurahan Gedongpanjang, longsor di Kelurahan Subangjaya, longsor di Gg Purwa Kelurahan Tipar, serta tembok runtuh di Kelurahan Karamat.
"Bencana banjir dan longsor yang paling parah terjadi pada Minggu (18/11) dan Senin (19/11), di mana pada hari itu puluhan rumah terendam banjir hingga setinggi betis orang dewasa dan longsor merusak rumah yang ada di beberapa titik," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana susulan karena melihat curah hujan cukup tinggi pihaknya juga sudah bekerjasama dengan dinas teknis lainnya untuk segera melakukan tindakan penanggulangan bencana seperti membuat talud agar air sungai tidak meluap dan mengangkat sedimentasi sungai.
Sementara untuk antisipasi longsor, pihaknya sudah membuat penahan longsor dan mengimbau kepada warga agar tidak berperilaku dan membuat kegiatan yang berpotensi terjadinya bencana.
"Kami sudah mengimbau seluruh masyarakat agar waspada, selain itu kami pun sudah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan bencana," kata Hendra.
Aditya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Bencana alam tersebut hampir seluruh melanda kecamatan seperti di Kecamatan Baros, Citamiang, Cibeurem, Gunungpuyuh, Warudoyong dan Cikole," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana (Dinsostek PB), Hendra Resmanda kepada wartawan, Kamis.
Menurut Hendra, akibat bencana tersebut kerugian mencapai ratusan juta rupiah dengan rincian ratusan rumah terendam banjir, rusaknya lahan pertanian, irigasi yang jebol serta tiga rumah rusak akibat tertimbun puing-puing longsoran tanah.
Berdasarkan data dari Bidang Penanggulangan Bencana Dinsostek PB Kota Sukabumi, terdapat cuaca buruk yang melanda Kota Sukabumi ini, tiga kejadian bencana banjir bandang di Kelurahan Sukakarya, bencana longsor di Kelurahan Karang Tengah dan Ciandam Kelurahan Cibeureum Hilir.
Kemudian, terdapat enam kejadian bencana banjir di Kelurahan Sundajaya Hilir, longsor di Laping Kelurahan Gedongpanjang, longsor di Kelurahan Subangjaya, longsor di Gg Purwa Kelurahan Tipar, serta tembok runtuh di Kelurahan Karamat.
"Bencana banjir dan longsor yang paling parah terjadi pada Minggu (18/11) dan Senin (19/11), di mana pada hari itu puluhan rumah terendam banjir hingga setinggi betis orang dewasa dan longsor merusak rumah yang ada di beberapa titik," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana susulan karena melihat curah hujan cukup tinggi pihaknya juga sudah bekerjasama dengan dinas teknis lainnya untuk segera melakukan tindakan penanggulangan bencana seperti membuat talud agar air sungai tidak meluap dan mengangkat sedimentasi sungai.
Sementara untuk antisipasi longsor, pihaknya sudah membuat penahan longsor dan mengimbau kepada warga agar tidak berperilaku dan membuat kegiatan yang berpotensi terjadinya bencana.
"Kami sudah mengimbau seluruh masyarakat agar waspada, selain itu kami pun sudah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan bencana," kata Hendra.
Aditya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012