Bogor, 20/11 (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Jawa Barat membentuk tim untuk mengawasi kondisi pasar terkait dengan melonjaknya harga daging di pasaran.

"Ada dua tim yang kita (Disperindag) bentuk. Satu tim berjumlah empat orang," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, M Sinaga, di Bogor, Senin.

Ia menjelaskan tim telah bertugas sejak Minggu (18/11) kemarin dengan meninjau situasi dan kondisi penjualan daging di Pasar Anyar dan Pasar Bogor.

Kedua pasar tersebut merupakan sentral penjualan daging, sedangkan lima pasar tradisional lainnya yang ada di Kota Bogor merupakan turunan dari dua pasar tersebut.

Petugas bertugas mengawasi penjualan daging di pasaran memastikan tidak ada aksi pemogokan, dan mencegah tidak kecurangan.

"Pada situasi saat ini kemungkinan kecurangan terjadi di pasar. Misalnya menjual daging busuk, atau daging rusak dan menjual dengan harga lebih tinggi," kata Sinaga.

Selain itu juga, lanjut Sinaga, pengawasan di sektor hulu yakni tingkat pedagang, untuk mencegah terjadinya kecurangan di tingkat hilir seperti pedagang baso dan pedagang daging lainnya.

Menurut Sinaga potensi kecurangan dapat terjadi, karena kenaikan harga daging di pasaran sangat berpengaruh kepada pedagang baso, soto dan pedagang yang mengkonsumsi daging lainnya.

"Kami mencegah agar kondisi ini tidak disusupi oleh pihak-pihak yang dapat merugikan masyarakat selaku konsumen," ujarnya.

Sinaga menambahkan, diprediksikan selama permasalahan daging belum diatasi pemerintah pusat. Maka kelangkaan daging akan terjadi hingga Februari 2013. Selama kelangkaan terjadi, tim pemantau dan pengawas Disperindag Kota Bogor akan terus memantau.

Sementara itu, harga jual daging sapi di pasaran Kota Bogor berkisar dari Rp90.000 hingga Rp95.000 per kilogram. Kenaikan harga daging sudah terjadi sejak akhir Oktober.

"Harga jual saat ini yang tertinggi terjadi, sehingga penjualan daging jadi sepi pembeli dan pedagang kesulitan berjualan," kata Utar Sukardi pedagang daging di Pasar Anyar.

 

Laily R
 

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012