Bogor, (Antara Megapolitan) - Direktur Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP) Dr. Irdika Mansur membuka secara resmi Kontes Burung Hias. 

Kegiatan yang mengusung tema “Promoting Sustainable Utilization of Songbird" atau "Pemanfaatan Burung Hias Berkelanjutan” ini bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan dan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Paguyuban Penggemar Burung Kenari (PAPBURI). 

Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan ulang tahun SEAMEO BIOTROP yang ke-50 pada 6 Februari 2018.
            
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 500 orang penangkar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, pemerhati, konservasi dan masyarakat sekitar kantor SEAMEO BIOTROP yang berada di kawasan Tajur, Bogor. 

"Kegiatan hari ini bukan hanya sekadar Kontes Burung Hias saja, tetapi ada juga kampanye konservasi keanekaragaman hayati khususnya burung hias," terang Dr. Irdika Mansur.

Pada perlombaan ini, ada dua jenis burung yang dilombakan, yaitu jenis Kenari dan Labet. Burung-burung tersebut  dinilai dari kicauannya, seberapa besar power kicauan dan kelengkingan kicauannya.

Irdika Mansur mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya konservasi burung yang telah berhasil dilakukan berbagai pihak melalui penangkaran dengan tujuan pelepasliaran dan peningkatan populasi burung di alam. 

Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai pengembangan hobi dan komersial bagi para pemiliknya. Penangkaran burung hias di Indonesia saat ini berkembang dengan baik, bukan hanya untuk kesenangan melainkan juga dapat menjadi penggerak ekonomi keluarga dan masyarakat.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Kehutanan IPB, Dr. Naresworo Nugroho berharap setelah kegiatan ini semakin banyak orang yang tergerak untuk membudidayakan burung lokal dan sosialisasi tentang kekayaan plasma nutfah burung-burung di Indonesia berhasil tersampaikan kepada banyak pihak.

Melalui perlombaan ini akan diperoleh banyak informasi yang berkaitan dengan asal-usul burung, jenis pakan yang digunakan, kebermanfaatan burung dalam sektor ekonomi, serta informasi lain yang akan berguna untuk perbaikan selanjutnya. 

Berdasarkan data-data tersebut, SEAMEO BIOTROP bersama berbagai pihak terkait akan berusaha mencari solusi terbaik dari permasalahan yang timbul.(KHO/NM)

Pewarta: Humas IPB

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017