Bogor (Antara Megapolitan) - Dewasa ini,  wanita menggunakan kosmetik untuk mempercantik diri. Wanita kerap disandingkan dengan kosmetik seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

Perkembangan produk kosmetik di pasaran sangat pesat mengikuti tren-tren baru masa kini. Muncul berbagai jenis kosmetik yang bisa menjadi pilihan para wanita.

Salah satu kosmetik yang biasa digunakan wanita adalah toner atau penyegar kulit. Toner biasa digunakan untuk mengangkat kotoran yang tersisa pada wajah dan juga mengecilkan pori-pori kulit. Namun sayangnya, toner yang beredar di pasaran umumnya menggunakan bahan kimiawi.

Hal ini dapat memicu munculnya masalah baru pada kulit. Atas dasar inilah Rika Damayanti,  Mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) tergerak melakukan penelitian cara memformulasikan toner penyegar wajah dari bahan-bahan alami kolagen dan kitosan.

Penelitian yang berjudul 'Karakterisasi Toner Penyegar Wajah berbasis Kolagen Teripang Gamma (Stichopus variegatus) dan Kitosan' ini di bawah bimbingan Dr. Dra. Pipih Suptijah, MBA dan Dr. Kustiariyah Tarman, S.Pi, M.Si.

Wanita yang akrab disapa Rika ini menggunakan bahan alami kolagen dan kitosan yang bersumber dari biota perairan.

''Kandungan kolagen pada tubuh teripang bisa mencapai 70 persen dari total protein teripang tersebut. Sedangkan kitosan sangat baik digunakan dalam kosmetik karena bersifat biocompatible dan biodegradable'', ungkap Rika.

Toner hasil penelitian Rika merupakan jenis toner yang sangat ringan, karena selain mengandung bahan tambahan alami seperti kitosan dan kolagen, juga mengandung nol persen alkohol.

Selain itu juga mengandung humektan seperti glycerin yang akan menjaga kelembaban kulit dari penguapan melalui kulit.

''Kosmetika yang mengandung kolagen dapat memperbaiki kekenyalan kulit, melicinkan permukaan kulit, dan meningkatkan kelembaban kulit. Kitosan dalam kosmetik berfungsi sebagai humektan atau pelembab kulit,'' katanya.

Toner alami pada penelitian Rika ini dilakukan analisis sensori kepada 30 orang panelis semi terlatih. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penerimaan panelis terhadap toner yang dihasilkan.

Adapun parameter yang diamati yaitu homogenitas, warna, rasa lembab, rasa lengket, daya membersihkan dan juga kesan dingin.

Rika memaparkan toner alami miliknya memiliki nilai pH  (keasaman) akhir yang berkisar antara 5,7 hingga 6,2.

''Untuk total mikroba pada toner ini sudah sesuai seperti yang disyaratkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), sehingga bisa dipastikan toner ini aman digunakan pada kulit manusia,'' ujarnya.

Rika berharap hasil penelitiannya ini dapat meningkatkan keragaman fungsi dan nilai tambah dari teripang gamma (Stichopus variegatus) sebagai biomaterial hasil perairan yang dapat dimanfaatkan dalam produksi kolagen.

''Saya berharap penelitian ini bisa memperkaya informasi mengenai kegunaan kolagen dari teripang gamma (Stichopus variegatus) dan kitosan pada produk kosmetik.'' Selain itu, Rika juga berharap hasil penelitiannya bisa menjadi sumber informasi baru dan alternatif dalam industri kosmetika. (NIRS/ris)


Pewarta: Humas IPB/Rika Damayanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017