Bekasi (Antara Megapolitan) - Tangkapan ikan hias asal Papua yang dipasarkan di Kota Bekasi, Jawa Barat mengalami penurunan pada 2017 setelah adanya pembatasan kuota oleh masyarakat adat setempat demi keberlangsungan pada habitatnya.

"Sekarang ini kuota tangkapan ikan yang bisa saya bawa ke importir di Kota Bekasi maksimal 30.000 ekor, sebelumnya saat kuota dibebaskan, saya bisa bawa 100.000 ekor dalam satu musim," kata pembudidaya ikan hias Yusri, di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, bibit ikan hias yang dibawanya dari Papua adalah jenis ikan arwana, tiger fish, tandanus, lobster, dan jardini.

Mantan pengurus Asosiasi Ikan Hias Kaloso Papua itu sering mencari bibit unggul ikan hias di Papua hampir setiap bulan selama musim ikan berlangsung.

"Untuk September-Oktober 2017 ini, saya di Bekasi karena di Papua belum musim ikan akibat perubahan cuaca dari kemarau ke musim hujan. Saya baru kembali lagi November nanti," katanya pula.

Menurut dia, ikan hias dari Papua yang banyak laku di pasaran saat ini merupakan hasil alam yang hidup di sejumlah sungai serta rawa.

"Kalau di Papua, tidak ada budi daya, sebab ikan di sana tumbuh secara alami. Jenis ikan jardini dan arwana merupakan ikan favorit yang hanya ada di Papua," katanya lagi.

Menurut dia, bibit ikan tersebut didapat dengan mempekerjakan warga asli pedalaman Papua dengan cara memesannya kepada kepala suku yang biasa disebut sebagai tuan dusun.

Usai menyepakati harga tangkapan ikan, kata dia, tuan dusun akan menginstruksikan warganya untuk melakukan penangkapan sesuai dengan permintaannya.

"Untuk jenis jardini sekarang pakai kuota maksimal 30.000 ekor per musim. Memang sengaja dibatasi untuk menjaga kelestariannya," katanya lagi.

Pria yang berstatus warga Kota Bekasi itu mengaku pernah memperoleh jenis arwana albino yang diklaim laku terjual hingga Rp80 juta satu ekor.

"Aslinya arwana albino ini merupakan jenis ikan cacat dengan ciri warna merah dan tubuh putih keabu-abuan. Bahkan ada yang pernah memesannya lagi kepada saya dengan perjanjian tukar dengan mobil baru Toyota Kijang Innova," katanya pulang.

Bibit ikan yang diperolehnya dari Papua, kemudian dibawa ke Kota Bekasi dengan memanfaatkan jasa ekspedisi untuk dibudidayakan oleh rekannya di Asosisai Ikan Hias Kota Bekasi.

"Bekasi saat ini sudah menjadi importir terbesar ikan hias. Hampir 75 persen impor ikan hias disumbang oleh Kota Bekasi," katanya pula.

Besar pasar importir itu membuatnya fokus berprofesi sebagai pembudidaya ikan hias, setelah sebelumnya menggarap ternak udang.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017