Bogor (Antara Megapolitan) - Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat, menerjunkan sejumlah mahasiswa untuk mendampingi peternak di Provinsi Lampung dalam rangka mewujudkan program Sapi Indukan Wajib Bunting.

Ketua STPP Bogor, Nazaruddin, Rabu, mengatakan, ada 89 mahasiswa jurusan peternakan yang diturunkan mendampingi peternak di Lampung.

"STPP Bogor mendapatkan mandat dari Kementerian Pertanian untuk mendampingi program peningkatan produksi komoditas pertanian dan peternakan yaitu peningkatan kualitas program Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab)," kata Nazaruddin.

Ia menjelaskan dalam program ini STPP Bogor mendapatkan amanah untuk mendampingi program pertanian di wilayah Jawa Barat dan peternakan di wilayah Lampung.

"Wilayah tersebut adalah wilayah yang potensial pertanian dan peternakannya," katanya.

Nazaruddin menyebutkan STPP Bogor adalah perguruan tinggi milik Kementerian Pertanian yang berada di bawah pembinaan langsung Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Kementerian Pertanian dan STPP Bogor mempunyai cita-cita untuk menyejahterakan petani.

Ia mengatakan bukti keseriusan cita-cita tersebut adalah mahasiswa STPP Bogor berasal dari anak petani di daerah, yang memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas pertanian di daerah asalnya.

"Mahasiswa STPP Bogor berasal dari pelosok Sabang hingga Merauke sehingga diharapkan nantinya mampu mewujudkan ketahanan pangan nusantara," kata Nazaruddin.

Menurut salah satu mahasiswa STPP Bogor yang mengikuti program pendamping pertanian dan peternakan, Raja Saiful Azmi, program pendampingan tersebut sangat membantu peternak, khususnya di wilayah yang menjadi pendampingannya di Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

"Peternak merasa terbantu dengan program inseminasi buatan gratis. Inseminator pun merasa terbantu dengan hadirnya mahasiswa di lapangan," kata Raja.

Ia menambahkan selain banyak yang diuntungkan dengan hadirnya mahasiswa di lapangan, mahasiswapun merasa diuntungkan dengan adanya praktek langsung terutama membantu paramedik veteriner, inseminator dan penyuluh menangani sapi yang mengalami gangguan reproduksi ataupun gangguan penyakit lainnya dan inseminasi buatan.

"Dengan mengikuti pendampingan ini mahasiswa menjadi mahir atau terampil dalam melakukan inseminasi buatan dan penanganan penyakit atau gangguan reproduksi dan penyakit lainnya pada hewan ternak," katanya.

Raja berharap kegiatan seperti pendampingan tersebut bisa lebih dioptimalkan dan bahkan bisa menjadi hajat wajib STPP Bogor untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa sekaligus membantu petani, paramedik veteriner, inseminator dan penyuluh.

Ketua STPP Bogor Nazaruddin menambahkan peran mahasiswa sangat penting dalam pembangunan di negeri ini.

"Dengan sinergitas yang baik seperti ini bukanlah hal mustahil jika Indonesia akan mencapai ketahanan pangan nasional dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045," kata Nazaruddin.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017