Bogor, (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Futiha Hikmatul Husna, Randi Firman Syah, dan M Farhani Uli Nuha berhasil menjuarai kompetisi debat isu-isu nasional yang diadakan di Universitas Andalas pada tanggal 20-23 September 2017. 

Perlombaan itu berskala nasional dan diikuti oleh kampus-kampus besar di Indonesia. Kompetisi debat ini mengangkat tema “Membangkitkan Sikap Kritis Pemuda Bangsa Terhadap Isu Nasional untuk Generasi Emas Indonesia”. 

Dalam kompetisi ini para peserta dituntut untuk berpikir kritis terhadap permasalahan nasional yang sedang hangat diperbincangkan. Para delegasi IPB saat itu terbilang masih jarang mengikuti perlombaan serupa, dan mereka dihadapkan oleh 16 tim yang sebagian dari kampus-kampus besar di Indonesia.

"Awalnya kami tak menyangka mampu meraih juara, sebab tim lawan mereka lebih expert dan berpengalaman. Sebagian dari mereka berasal dari fakultas hukum yang memang ranahnya sesuai dengan kompetisi perdebatan ini. Kita mahasiswa yang bidangnya sains dituntut untuk lihai dalam argumentasi hukum dan politik," kata Husna. 

Para peserta kompetisi debat itu beragam dan dari berbagai wilayah Indonesia. Delegasi IPB berasal dari angkatan 2016 dan 2017. Terbilang masih baru dibandingkan dengan mereka peserta lain  yang mayoritas tingkat atas dan sudah sering mengikuti kompetisi debat.

BISA JUGA: IPB Menerima Visitasi Tim Asesor BAN PT

Kompetisi perdebatan ini terdiri dari tiga babak, yakni babak penyisihan, seperempat final, kemudian babak final. Babak semifinal mereka dipertemukan dengan Fakultas Hukum Unand yang merupakan tuan rumah penyelenggara kompetisi debat ini. Bagi mereka, kompetisi ini membuktikan kapabilitas mahasiswa IPB. 

Meskipun ranah mahasiswa IPB tidak khusus ke hukum ataupun politik, tapi mereka mampu membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dan beradu argumen di bidang hukum dan politik.

Setelah melalui berbagai tahapan kompetisi, akhirnya delegasi IPB mampu meraih juara 3 dalam kompetisi ini. “Bagi kami mampu berkompetisi hingga sampai di empat besar sudah di luar prasangka, sebab tema yang diberikan cukup jauh dari bidang kami yang notabene mahasiswa sains. Kita dituntut untuk kritis dan menghindari apatis, serta diskusi ini bukanlah diskusi basa-basi melainkan diskusi untuk solusi,” imbuh Husna. 

Harapan kedepannya, mahasiswa harus mampu bersikap kritis terhadap masalah dan isu-isu yang terjadi pada bangsa. Pemikiran-pemikiran kritis tersebut harus dituangkan, salah satunya dalam bentuk kompetisi perdebatan.(HA/NM)

Pewarta: Humas IPB

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017