Bogor (Antara Megapolitan) - Pohon Leci (Litchi chinensis sonn) yang menjadi salah satu pohon dari 600 koleksi tertua di Kebun Raya Bogor tersebut cukup dikenal dan menjadi fenomenal karena usianya yang mencapai 194 tahun.

Pohon Leci yang menjadi koleksi tertua Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, yang baru tumbang pekan lalu, sudah sempat diabadikan dalam sampul buku katalog koleksi Kebun Raya Bogor tahun 2010.

"Pohon Leci ini kita jadikan sampul katalog koleksi Kebun Raya Bogor tahun 2010," kata Kepala Subbagian Kerjasama dan Informasi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI Rosiniati Apriani Risna di Bogor, Senin.

Menurutnya, keberadaan pohon tersebut menjadi kebanggan bagi peneliti di Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor. Oleh karena itu keberadaannya diabadikan dalam sampul buku katalog koleksi Kebun Raya tujuh tahun silam.

Pada sampul buku katalog tersebut terlihat foto pohon yang ditanam tahun 1823 di Kebun Raya Bogor pada masa kepemimpinan C.L Blume. Akar pohon yang cukup besar menggambarkan kekokohan pohon yang baru tumbang pada Rabu (4/10) lalu.

"Pohon ini sangat berjasa bagi kita, selama 194 tahun berapa banyak karbon yang sudah diserapnya, setiap pohon memiliki daya serap karbon masing-masing sesuai ukurannya, yang jelas kontribusinya sangat besar bagi lingkungan," kata Risna.

Risna menyebutkan saat ini Kebun Raya Bogor memiliki koleksi 12.469 spesimen terdiri atas 3.240 jenis, dan 9.685 spesimen anggrek yang terdiri atas 583 jenis. Dari jumlah tersebut sebanyak 600 spesimen (pohon) berusia di atas 100 tahun, dan 3.000 pohon yang berusia 50 tahun.

"Selain leci, Kebun Raya Bogor juga memiliki pohon raja yang usianya ratusan tahun," katanya.

Ia menyebutkan, keberadaan pohon leci di Kebun Raya Bogor menjadi fenomenal, karena menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang terkesan dengan keberadaan pohon tersebut. Lokasinya berada di sisi barat tepi kolam Gunting yang berhadapan langsung dengan halaman belakang Istana Kepresidenan bogor.

Pihak Kebun Raya Bogor masih menginvestigasi untuk mengetahui penyebab pasti tumbangnya pohon tersebut. Tetapi dari pengamatan secara kasat mata, pada batang pohon yang tumbang terlihat ada indikasi jejak rayap.

Sehari sebelum tumbang lanjut Risna, rencananya papan informasi pohon leci akan diperbaharui dengan menambah sejumlah keterangan yang lebih spesifik tentang pohon tertua tersebut.

"Sore sebelum (Selasa-red) kejadian pohonnya masih berdiri tegak. Saya sudah instruksikan petugas untuk mengganti papan informasi agar lebih lengkap ditambah penjelasan sainsnya, tapi pohonnya keburu tumbang," kata Risna.

Risna menambahkan PKT Kebun Raya Bogor-LIPI telah menyiapkan regenerasi pohon leci tersebut. Dua pohon juga sudah ditanam di area yang sama sejak beberapa tahun lalu. Diharapkan pohon-pohon baru itu juga dapat tumbuh hingga ratusan tahun.

Selain itu, pihak PKT Kebun Raya Bogor-LIPI juga berupaya untuk menegakkan kembali pohon tersebut dengan harapan dapat tumbuh kembali seperti kejadian tahun 2006 lalu saat 200 pohon tumbang diterjang puting beliung, sejumlah pohon dapat ditegakkan lagi.

"Ada bagian yang memiliki harapan hidup, kita coba untuk berdirikan lagi. Kita sudah menyiapkan regenerasinya, ada beberap hasil cangkokan juga sudah tersedia," kata Risna.

Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kebun raya terbesar di Asia Tenggara, dengan luas 87 hektare berada di jantung Kota Bogor, menyatu dengan Istana Kepresidenan Bogor. Mei 2017 lalu Kebun Raya Bogor merayakan ulang tahunnya ke 200 tahun.

Selain sebagai pusat konservasi eks situ, Kebun Raya Bogor memiliki peran dan fungsi sebagai jasa lingkungan, untuk keperluan penelitian, pendidikan lingkungan dan objek wisata.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017