Bogor (Antara Megapolitan) - Program pendampingan pertanian berlangsung selama dua bulan yakni dari Oktober sampai November mendatang. Mahasiswa/alumni Unpad akan diturunkan untuk mengawal pertanian di wilayah Kabupaten Bandung.

Sebanyak 120 mahasiswa Universitas Padjajaran siap mengawal program pendampingan pertanian di wilayah Jawa Barat, dengan mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor.

"Seluruh mahasiswa Unpad akan diterjunkan ke lapangan untuk mengawal program pendampingan pertanian di wilayah Jawa Barat," kata Kepala STPP Bogor Nazaruddin di Bogor, Minggu.

Nazaruddin menyebutkan Unpad merupakan salah satu dari tujuh perguruan tinggi mitra STPP Bogor yang akan menurunkan alumninya mengawal program pendampingan pertanian penerima APBN-P 2017.

Selain itu juga ada 70 Pemuda Tani yang berasal dari empat kabupaten yang ada di wilayah Jawa Barat yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung Barat yang juga dilibatkan dalam program.

"Mahasiswa, alumni dan Pemuda Tani ini kita turunkan untuk mengawal pendampingan pertanian di wilayah Jawa Barat, dan beberapa provinsi lainnya seperti Banten, Bengkulu dan Lampung," katanya.

Menurut Nazar, sebelum diterjun ke lapangan mahasiswa/alumni dan Pemuda Tani program pendampingan/pengawalan pertanian APBN-P 2017 terlebih dahulu wajib mengikuti bimbingan teknis yang menjelaskan secara teknis tugas dan tanggung jawab selama menjalankan program.

"Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa, alumni dan Pemuda Tani ini adalah mengawal atau mendampingi petani yang mendapat fasilitas kegiatan APBN-P 2017," katanya.

Ia menegaskan fokus komoditas yang akan didampingi oleh mahasiswa, alumni dan pemuda tani adalah bawang putih dan juga kedelai. Targetnya adalah mempercepat terwujudnya swasembada kedua komoditas tersebut.

"Dari kegiatan pendampingan ini diharapkan swasembada kedelai yang targetnya 2020 menjadi 2019," kata Nazar.

Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Unpad Sudrajat mengingatkan para mahasiswa harus sungguh-sungguh melaksanakan kegiatan pendampingan tersebut, selain untuk menambah pengalaman pertanian pada kondisi nyata.

"Dan juga diharapkan setelah pendampingan dapat membuat publikasi hasil penelitian," kata Sudrajat.

Selain Unpad, terdapat enam perguruan tinggi mitra lainnya yang juga menurunkan mahasiswa dan alumninya dalam program tersebut yakni Universitas Siliwangi sebanyak 76 orang, IPB 60 orang, Universitas Singaperbangsa 40 orang, Universitas lampung 180 orang, Universitas Bengkulu 60 orang, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ada 75 orang. Sedangkan STPP Bogor menurunkan 179 mahasiswa dan dosennya dalam program pengawalan dan pendampingan pertanian tersebut.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017