Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan penghargaan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atas kebebasan beragama merupakan yang paling berkesan dari 43 penghargaan lain yang berhasil dikumpulkan pihaknya selama periode 2016-2017.
"Karena esensinya ini adalah persoalan keyakinan, persoalan-persoalan yang dianggap rawan oleh kepala daerah. Alhamdulillah, kita buktikan di Kota Bekasi bahwa kita mampu menanggulanginya," katanya di Bekasi, Minggu.
Penghargaan tersebut diraih Rahmat pada 16 Maret 2017 atas dedikasinya dalam perlindungan dan pemenuhan hak atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia.
Menurut dia,Kota Bekasi sebelumnya dianggap daerah dengan tingkat intoleransi tinggi di Jawa Barat yang ditunjukan lewat sejumlah aksi unjuk rasa menolak pembangunan rumah ibadah.
"Kini perlahan muncul kesadaran toleransi umat beragama, termasuk penguatan di bidang regulasi," katanya.
Saat ini, Kota Bekasi dihuni oleh lebih kurang 324 ribu umat non Muslim dari total penduduk 2,6 juta jiwa.
Upaya pemerintah Kota Bekasi untuk menumbuhkan toleransi umat beragama sudah dimulai pada 2009 lewat rangkaian agenda deklarasi umat beragama, perayaan Natal bersama, kunjungan ke daerah-daerah untuk mempelajari masalah kebebasan umat beragama, serta kunjungan ke gereja, katedral, pura, dan klenteng.
Sementara itu, Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bekasi mencatat, kepemimpinan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu di Kota Bekasi dalam dua tahun terakhir mampu membukukan perolehan total 43 penghargaan atas prestasi di berbagai bidang pelayanan publik.
Pada periode 2016, tercatat ada 26 penghargaan yang diraih, dan hingga September 2017 Pemkot Bekasi telah meraih 14 penghargaan tingkat provinsi maupun nasional.
Penghargaan pada 2016 di antaranya, Juara 1 Kota Layak Anak kategori cluster kesehatan tingkat Jabar, Juara 1 Bina Keluarga Balita Jabar, Juara 1 Duta Remaja Jabar, Juara 1 Pusat Informasi Konseling Remaja Jabar, Perempuan Inspiratif Terbaik Bidang Sosial Jabar, Pekerja Teladan Jabar, Juara 1 Road Safety Pertenrship Action Polda Metro Jaya, Juara 1 Lomba Jalan Hijau Tingkat Nasional, Predikat Wajar Tanpa Pengecualian BPK Jabar, sertifikat Adipura Kementerian Lingkungan Hidup.
Sedangkan pada 2017 di antaranya, Piagam Penghargaan Komnas HAM RI, Piagam Penghargaan Rekor Dunia Pelopor, Raihan Wajar Tanpa Pengecualian BPK, PKK terbaik Nasional, Penghargaan Kota Layak Anak kategori Madya, Juara 3 Teknologi Tepat Guna Jabar dan terbaik ke-1 Kominfo Award Jabar.
"Pemkot Bekasi untuk kesekian kalinya terus mendapatkan penghargaan, hari ini (Minggu 1/10) dari Car Free Day Indonesia sebagai lokasi penyelenggaraan terbaik tingkat nasional," katanya.
Menurut dia, pada Sabtu (30/9) malam, pihaknya juga berhasil meraih penghargaan Indonesia Attractiveness 2017 atas penilaian daya tarik daerah bagi investor oleh lembaga konsultan Frontier dan Tempo Grup.
Rahmat juga mengaku bangga dengan diraihnya Penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Madya di Pekanbaru pada 22 Juli 2017 sebagai pengakuan masyarakat luas atas keberhasilan program kepedulian pemerintah terhadap anak.
"Penghargaan yang diberikan oleh pemerintah pusat merupakan penghargaan atas kepedulian Kota Bekasi terhadap anak-anak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Karena esensinya ini adalah persoalan keyakinan, persoalan-persoalan yang dianggap rawan oleh kepala daerah. Alhamdulillah, kita buktikan di Kota Bekasi bahwa kita mampu menanggulanginya," katanya di Bekasi, Minggu.
Penghargaan tersebut diraih Rahmat pada 16 Maret 2017 atas dedikasinya dalam perlindungan dan pemenuhan hak atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia.
Menurut dia,Kota Bekasi sebelumnya dianggap daerah dengan tingkat intoleransi tinggi di Jawa Barat yang ditunjukan lewat sejumlah aksi unjuk rasa menolak pembangunan rumah ibadah.
"Kini perlahan muncul kesadaran toleransi umat beragama, termasuk penguatan di bidang regulasi," katanya.
Saat ini, Kota Bekasi dihuni oleh lebih kurang 324 ribu umat non Muslim dari total penduduk 2,6 juta jiwa.
Upaya pemerintah Kota Bekasi untuk menumbuhkan toleransi umat beragama sudah dimulai pada 2009 lewat rangkaian agenda deklarasi umat beragama, perayaan Natal bersama, kunjungan ke daerah-daerah untuk mempelajari masalah kebebasan umat beragama, serta kunjungan ke gereja, katedral, pura, dan klenteng.
Sementara itu, Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bekasi mencatat, kepemimpinan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu di Kota Bekasi dalam dua tahun terakhir mampu membukukan perolehan total 43 penghargaan atas prestasi di berbagai bidang pelayanan publik.
Pada periode 2016, tercatat ada 26 penghargaan yang diraih, dan hingga September 2017 Pemkot Bekasi telah meraih 14 penghargaan tingkat provinsi maupun nasional.
Penghargaan pada 2016 di antaranya, Juara 1 Kota Layak Anak kategori cluster kesehatan tingkat Jabar, Juara 1 Bina Keluarga Balita Jabar, Juara 1 Duta Remaja Jabar, Juara 1 Pusat Informasi Konseling Remaja Jabar, Perempuan Inspiratif Terbaik Bidang Sosial Jabar, Pekerja Teladan Jabar, Juara 1 Road Safety Pertenrship Action Polda Metro Jaya, Juara 1 Lomba Jalan Hijau Tingkat Nasional, Predikat Wajar Tanpa Pengecualian BPK Jabar, sertifikat Adipura Kementerian Lingkungan Hidup.
Sedangkan pada 2017 di antaranya, Piagam Penghargaan Komnas HAM RI, Piagam Penghargaan Rekor Dunia Pelopor, Raihan Wajar Tanpa Pengecualian BPK, PKK terbaik Nasional, Penghargaan Kota Layak Anak kategori Madya, Juara 3 Teknologi Tepat Guna Jabar dan terbaik ke-1 Kominfo Award Jabar.
"Pemkot Bekasi untuk kesekian kalinya terus mendapatkan penghargaan, hari ini (Minggu 1/10) dari Car Free Day Indonesia sebagai lokasi penyelenggaraan terbaik tingkat nasional," katanya.
Menurut dia, pada Sabtu (30/9) malam, pihaknya juga berhasil meraih penghargaan Indonesia Attractiveness 2017 atas penilaian daya tarik daerah bagi investor oleh lembaga konsultan Frontier dan Tempo Grup.
Rahmat juga mengaku bangga dengan diraihnya Penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Madya di Pekanbaru pada 22 Juli 2017 sebagai pengakuan masyarakat luas atas keberhasilan program kepedulian pemerintah terhadap anak.
"Penghargaan yang diberikan oleh pemerintah pusat merupakan penghargaan atas kepedulian Kota Bekasi terhadap anak-anak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017