Jakarta (Antara Megapolitan-Bogor) - Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Fikri (STT NF) Jakarta menjalin kerja sama riset dan bidang lain dengan Universitas Kyoto, Jepang.

"Pekan lalu nota kesepahaman (MoU) telah dilakukan kedua belah pihak di Kampus Lenteng Agung, Jakarta Selatan ," kata Rektor STT NF Lukman Rosyidi di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan penandatanganan MoU antara dirinya dengan Kepala Laboratorium Physical Statistic dari Universitas Kyoto Prof Ken Umeno itu berupa kolaborasi pendidikan yang meliputi kerja sama riset, pertukaran informasi pendidikan dan lain-lainnya yang berkaitan.

Dalam acara penandatanganan kerja sama itu turut menyaksikan beberapa direksi dari perusahaan Fujitsu dan K Optic Jepang.

Sementara itu, Ken Umeno menyatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan tidak dikekang oleh batas-batas negara.

"Siapapun yang punya mimpi bisa mewujudkan mimpinya, jika konsisten dalam kerangka pengembangan iptek," katanya."

Umeno menceritakan pengalaman yang mengejutkan di Jepang di mana sekitar 13 tahun lalu masyarakat Jepang tidak banyak mengenal media sosial.

Kemudian, ada aplikasi media sosial yang sangat popular, namanya Mixi.

"Ternyata yang membuat aplikasi itu adalah pelajar Indonesia di Jepang," kata Umeno.

Ia menyebut, "Itulah kejutan teknologi".

Aplikasi media sosial yang terbesar di Jepang ternyata bukan orang Jepang yang membuatnya, tapi orang Indonesia.

"Itu contoh bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mimpi yang besar, setiap orang bisa melakukan inovasi. Batas-batas negara, batas pendidikan, budaya dan sebagainya tidak menjadi penghalang, bahkan menjadi tantangan untuk lebih maju," katanya.

Umeno berharap kerja sama dengan STT NF dapat menjadi titik awal kedua pihak untuk lebih mengembangkan potensi dan mimpi.

Bukan hanya untuk kedua institusi, tapi juga kedua negara, Indonesia dan Jepang.

Sementara itu, pembina Yayasan STT NF Rudi Lumanto menyambut baik kerja sama itu.

"Kolaborasi adalah sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan di era sekarang. Dengan kolaborasi, cara pandang kita semakin luas, kemampuan memecahkan masalah menjadi semakin cepat dan akurat," katanya.

Ia mengatakan bahwa STT NF yang unggul dalam riset dan pengembangan bidang aplikasi "mobile" sangat bangga bisa melakukan kerja sama dengan Universitas Kyoto.

Pesantren Al-Kahfi

Rudi Lumanto menambahkan selain dengan Universitas Kyoto, STT NF juga menyepakati kerja sama dengan "Islamic Boarding School" Al-Kahfi.

Setiap tahun, Pesantren Al-Kahfi meluluskan 300 siswa SMA, 40 persennya melanjutkan pendidikan ke bidang sains dan teknologi.

Ketua Yayasan Al-Kahfi H Kemas Taufik Muchtar menjelaskan kedua lembaga memiliki kesamaan prinsip, yaitu mencetak lulusan yang berintegritas.

"Alhamdulillah, selama ini lulusan Al-Kahfi diterima di perguruan tinggi negeri dan swasta berkualitas. Ada pula yang di universitas mancanegara," katanya.

Rudi menambahkan lulusan siswa Al-kahfi yang sudah terbangun integritasnya menjadi semakin baik di STT NF dan ditambah dengan keterampilan sains-teknologi kelas dunia.  (ANT/BPJ).

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017