Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menilai abrasi di beberapa daerah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, bisa diatasi dengan pembuatan alat pemecah ombak (APO) bis beton.
"Kami sudah melihat beberapa metodologi, ternyata APO bis beton yang digunakan di Pantai Demak cukup efektif mencegah abrasi selain upaya lainnya," ujarnya menanggapi banyaknya pemukiman penduduk di Kabupaten Demak yang hilang karena dampak abrasi ketika melakukan kunjungan kerja di tambak di Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Kamis.
Dalam skala masyarakat, kata dia, bisa dikerjakan dan tidak juga padat modal cukup banyak, sehingga anggaran pemerintah juga memungkinkan.
Hal demikian itu, kata dia, yang akan dipacu cepat, termasuk upaya lain dengan penanaman mangrove yang tersedia anggarannya pada tahun 2025.
Baca juga: Abrasi rusak puluhan rumah di Palabuhanratu Sukabumi
Baca juga: Kodam Pattimura dan masyarakat tanam 1.000 mangrove cegah abrasi
Baca juga: Pemkot Mataram buat "riprap" di sepanjang pantai cegah erosi akibat gelombang pasang
Sementara terkait dengan rob yang sering melanda akses Jalur Pantura Semarang-Demak, kata dia, secara formal akan menekankan kembali kepada Gubernur Jateng, Kementerian Pemukiman Pekerjaan Umum, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk merevisi desainnya terkait Jalur Utara Pantura ini.
"Hal ini penting karena saya Menteri Lingkungan yang membawahi semua pengarahan pembangunan di Indonesia," ujarnya.
Secara formal, kata dia, pihaknya tentu akan mengarahkan itu, namun secara teknik juga akan mendorong proyek-proyek internasional untuk menangani permasalahan tersebut.
Namun, imbuh dia, paling mudah dan penting dan menjadi mesin otomatis, yakni dengan melakukan penanaman kembali tanaman mangrove. Hal ini penting sekali karena fungsi mangrove sangat vital.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024