Polri menghadirkan SMA Kemala Taruna Bhayangkara, yang menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB) dengan konsep berasrama dengan beasiswa penuh dan bebas biaya pendaftaran.

“SMA Kemala Taruna Bhayangkara terwujud dari kerjasama tiga komponen, yang pertama pemilik tanah yaitu Yayasan Kemala Bhayangkari; Kedua, Yayasan Taruna Bhayangkara, yang menyiapkan perizinan; Ketiga, partner operasional, bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI), untuk menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB), dengan tetap memasukan nilai-nilai Ke-bhayangkara-an,” ujar Kepala Biro Pengendalian Personel SSDM Polri Brigjen Erthel Stephan di Jakarta, Selasa.

Co-Founder YPKBI, Ki Dwi Yuliantoro, Ph.D,  mengatakan di Sekolah berbasis IB, yang dibangun bukan hanya kurikulumnya, tapi ekosistem. dimana siswa tidak hanya melulu mempelajari konten yang harus diselesaikan dalam satu semester atau dalam dua tahun program berjalan, tapi juga belajar tentang critical thinking, complex problem solving, collaboration, creativity, dalam kegiatan belajar di kelas.

"Semua guru yang mengajar harus bersertifikasi IB dulu, kalau mereka tidak tersertifikasi, maka IB Organization tidak akan memberikan sekolah itu untuk menjalankan program IB," tambah Ki Dwi, lulusan doktor dari salah satu Universitas Pendidikan terbaik di Amerika Serikat, Michigan State University.

“Yayasan kami berkomitmen membangun ekosistem pendidikan unggul melalui pendekatan holistik, inklusif, menghasilkan Kader Bangsa berkompetensi global, cinta belajar, cinta agama, cinta keluarga & cinta negara. Kami mengoperasikan sekolah IB Berasrama yaitu SMA Kemala Taruna Bhayangkara di Gunung Sindur, Kab. Bogor seluas 12 Ha dan Global Darussalam Academy, di Kaliurang, Yogyakarta, seluas 8 Ha,” ujar Dr. Devie Rahmawati, Wakil Ketua Yaspen Kader Bangsa Indonesia.

“Di Sekolah Kemala Taruna Bhayangkara, seluruh pendaftaran gratis dan beasiswa bagi peserta didik. Untuk itu, kami mengajak seluruh orang tua dan calon siswa, menjadi bagian dari ekosistem untuk melahirkan pemimpin yang memiliki akal, mental dan moral yang kuat. Di sinilah, masa depan generasi emas Indonesia dimulai, sebagaimana Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto, “ seru Devie Rahmawati, Associate Professor Program Vokasi, UI.

“YPKBI didirikan oleh Dirgayuza Setiawan, editor 10 buku Presiden Prabowo Subianto, lulusan Oxford University bersama Menkomdigi Meutya Hafid, Miftah Sabri serta para Profesional M Zaky Ramadhan, Easy Arisarwindha, Vandika Anwari, Kemal Nasser, Ryanda Adiguna, yang  ingin memastikan lebih banyak anak-anak Indonesia menempuh Studi S1 di 100 perguruan tinggi terbaik di dunia” tutup Devie penerima Beasiswa DAAD dan Australia Awards

Pewarta: Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024