Bogor, 2/11 (ANTARA) - Zahwa batita, bocah berusia 19 bulan yang dilarikan ke RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor, karena gizi buruk, saat ini kondisinya berangsur membaik.

"Alhamdulillah, demam sudah turun, tidak rewel lagi dan berat badannya naik 2 ons," kata Nani (44), ibu Zahwa saat ditemui di ruang perawatan anak RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis.

Zahwa putri pasangan Suminta (46) dan Nani, ini dilarikan ke RSUD Cibinong oleh relawan peduli Bogor Barat karena mengalami gizi buruk.

Usia putri supir angkot ini 19 bulan memiliki berat badan 5,9 kilogram. Selain itu, Zahwa juga memiliki penyakit batuk bawaan turunan dari orangnya yang menderita TB paru.

Zahwa mendapat perawatan medis oleh pihak RSUD Cibinong melalui program Jamkesda. Ia dirawat di Ruang Teratai II kamar 203.

Menurut Nani, sejak dirawat di RSUD Cibinong, kondisi putrinya sudah mulai membaik.

"Kemarin sudah cek laboratorium, juga sudah di rontgen, hari ini masih dirawat dulu," katanya.

Nani mengatakan, kondisi anaknya saat lahir normal. Namun, sejak lima bulan terakhir karena batuk yang dideritanya menyebabkan kondisi kesehatan anaknya makin menurun.

Ia mengaku sudah membawa anaknya unk berobat, namun keterbatasan biaya dan jauhnya jarak antar tempat tinggalnya di Kampung Azere RT 05/RW 02 Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan pusat layanan kesehatan membuat dirinya kesulitan.

"Jauh juga jaraknya. Jadi susah kesana-kemari. Apalagi bapak kerjanya susah narek angkot," katanya.

Nani, bersyukur putri ke limanya tertolong. Ia berharap kondisi kesehatan anaknya cepat membaik sehingga bisa pulang ke rumah.

"Kasihan anak-anak saya yang lainnya tidak ada yang ngurus. Mau pulang ke rumah kejauhan," katanya.

Sementara itu, Zahwa dirawat bersebelahan dengan Warni (2) batita yang juga dibawa oleh Relawan Peduli Bogor Barat ke RSUD Cibinong karena gizi buruk.

Kondisi Warni belum mengalami perubahan setelah 15 hari menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain gizi buruk Warni mengalami gangguan kesehatan pada syaraf di otaknya. Menyebabkan tubuh batita ini kaku. Ia sesekali menjerit dan menangis saat kekakuan menyergap tubuh kecilnya yang hanya tinggal kulit pembalut tulang.


Laily R



Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012