Bogor, 1/11 (ANTARA) - Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) menggelar seminar teknik olahraga bola voli untuk guru di Padepokan Voli, Sentul, Bogor, 1-5 November.

Sebanyak 31 guru SD hingga SMA, dan juga dosen dari berbagai provinsi mengikuti seminar dengan instruktur FIVB asal Jerman Dr Christian Kroeger.

"Dalam pengembangan voli, guru sangat berperan penting karena pengenalan pertama untuk anak-anak bukan dari pelatih melainkan dari guru," kata Kroeger di Sentul, Kamis.

Kroeger, yang sebelumnya mengadakan seminar yang sama di Dubai, berharap bisa berbagi pengetahuan mengenai voli kepada peserta sehingga mereka bisa mengembangkan voli di Indonesia.

Menurut dia, perkembangan voli di dunia begitu cepat dan itu harus diketahui masyarakat.

"Voli 20 tahun lalu tentu berbeda dengan voli sekarang. Semua harus tahu akan hal ini," katanya.

Selama lima hari mengikuti seminar, para peserta akan mendapatkan banyak hal baru yang tentu mempunyai standar internasional.  

"Bagaimana guru itu mengenalkan voli kepada anak sekolah, bagaimana cara melatih pemula, bagaimana cara memotivasi anak-anak," katanya.

Voli harus dipromosikan kepada murid-murid sekolah. Hal-hal seperti inilah yang akan kami berikan. Saya berharap guru-guru di sini dapat menurunkan ilmunya kepada murid setelah pulang dari Bogor," jelasnya.

Setiap tahun FIVB rutin menggelar acara serupa di berbagai belahan dunia. Seminar tersebut disambut baik para peserta. Mereka berharap mendapatkan ilmu kepelatihan mutakhir dari FIVB.

"Dengan mengikuti seminar ini, saya yakin mendapatkan banyak ilmu. Metode-metode baru akan diberikan.  Ini penting diketahui bagi kami," kata guru SMA Ragunan Jakarta Eko Waluyo.

Di samping menjadi guru, Eko juga merupakan pelatih klub voli, baik klub yang tampil di Livoli maupun Proliga.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI), Edi Sunarno mengatakan, voli merupakan olahraga yang memasyarakat dan cukup murah untuk dimainkan.

Voli begitu diterima masyarakat karena itu harus dikenalkan sejak
dini. Kami berharap, anak-anak yang belajar di sekolah akan mendapatkan manfaat dari seminar ini. Guru-guru harus menurunkan ilmunya, dia bisa membagi kepada guru yang tidak ikut acara ini dan juga kepada murid," katanya.

"Dalam dunia olahraga, khususnya voli, tentu menjunjung tinggi sportivitas. Hal seperti ini, bila dipelajari dengan baik, tentu tidak akan terjadi lagi kericuhan di sekolah.

Anak-anak tidak boleh terjebak dalam permainan games komputer, tapi, mereka harus menjunjung tinggi sportivitas, seperti dalam permainan voli," kata Edi.

Teguh Handoko

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012