Bogor (Antara Megapolitan) - Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Faqih Udin melakukan studi penelitian sejak tahun 1980 hingga tahun 2014.

Studi penelitian dan inovasi yang dimunculkan meliputi aspek pengelolaan teknologi industri di kalangan pertanian.

Dosen kelahiran Pekalongan Jawa Tengah ini merasa prihatin, setiap musim hujan yang berkepanjangan menyebabkan petani di Sukabumi rugi berproduksi manisan buah pala.

Ditambah dengan munculnya pemberitaan bahwa buah pala banyak membusuk, petani makin terpuruk. Melihat kondisi tersebut, akhirnya pada tahun 1999, Faqih begitu sapaan akrabnya menciptakan sebuah inovasi desain dan pembuatan prototipe pengering manisan buah pala.

Pada dasarnya, konsep  inovasi ini merupakan perpaduan antara efek rumah kaca dengan bantuan hembusan angin. Genteng tempat memproduksi manisan buah pala dilepas, setelah itu buah pala yang akan dikeringan diletakkan  dan suhunya diatur hingga mencapai 36 derajat celcius.

Desain pengering buah pala berbasis efek rumah kaca ini dibuat bertujuan agar produk manisan pala aman dari debu dan serangga. Mekanisme pengeringan perlu udara yang panas sehingga sistem aliran udara dibuat menjadi panas.

Selain menciptakan inovasi, dosen lulusan IPB ini pun aktif di berbagai organisasi.

Pada tahun 2003, aktif sebagai sekretaris di Pusat Pengembangan Wilayah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM); dan anggota Asosiasi Agroindustri Indonesia (AGRIN) pada 2005. Baru-baru ini, dosen kelahiran 1958 ini naik pangkat menjadi Lektor.

''Satu kata untuk kemajuan pertanian Indonesia yaitu 'benih'. Karena benih merupakan objek pertanian, manusia hanya sebagai sentral untuk pengelolaan sumberdaya alam. Jika benihnya sudah bagus, maka pertanian akan maju dan berkembang,'' ujar Faqih.

Pewarta: Humas IPB/Dr. Faqih Udin

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017