Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Jawa Barat, menargetkan para personelnya sudah dilengkapi "Self Contained Breathing Apparatus" (SCBA) atau alat khusus bantuan pernafasan saat bertugas di lapangan pada 2018.

"SCBA ini sangat dibutuhkan petugas pemadam, khususnya saat mereka tengah menghadapi medan yang sulit dengan kepulan polusi zat kimia yang bisa mengancam keselamatan," kata Kepala Dinas Damkar Kota Bekasi Aceng Solahudin di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, gas yang berbahaya itu kerap menyergap personelnya saat tengah beraksi memadamkan api yang bersumber dari sampah plastik, pabrik kimia dan sejumlah lokasi berbahaya lainnya.

Menurut dia, masker khusus tersebut didukung dengan sejumlah komponen penting, di antaranya tabung udara sebagai penyimpan cadangan udara, regulator untuk mengatur tekanan udara, penghubung pernafasan berupa corong atau katup dan masker wajah yang memungkinkan pengguna menghirup udara bersih dari tabung udara sekalipun di tengah asap tebal.

Selain itu, untuk mempermudah pemadam kebakaran, alat ini dilengkapi dengan pengunci di bagian pinggang dan gantungan bahu sehingga berfungsi sebagaimana tas ransel.

Dikatakan Aceng, harga dari alat khusus itu di pasaran saat ini berkisar Rp25 juta per unit, namun pihaknya akan berupaya memenuhi kebutuhan alat itu secara bertahap.

"Untuk tahap awal, kita ajukan Rp750 juta pada APBD perubahan 2017. Namun bila gagal, kita ajukan kembali pada APBD murni 2018," katanya.

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi saat ini menyiagakan tiga regu petugas pemadam kebakaran per harinya, masing-masing regu terdiri atas 56 petugas.

Para petugas disiagakan untuk memadamkan kebakaran yang ada di wilayahnya dengan dukungan armada pemadam sebanyak 15 unit berkapasitas 3.000 hingga 5.000 liter air.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017