Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan hingga saat ini, jumlah desa terdampak bencana banjir di Sukabumi meningkat dari 172 menjadi 176 desa di 39 kecamatan.

"Kami berharap masyarakat tetap waspada," kata Bey Machmudin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.  

Ia mengatakan, bencana ini mengakibatkan 10 korban meninggal dunia, sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian. Pencarian korban terus dilakukan tanpa batas waktu yang ditentukan.  

Terkait fasilitas kesehatan, Bey menyebut satu puskesmas di Pelabuhan Ratu tidak sepenuhnya berfungsi, namun sebagian layanan masih dapat diberikan. Selain itu, beberapa sekolah mengalami kerusakan dan akan diperbaiki.  

Baca juga: Baznas bantu bersihkan mushalla dan rumah tinggal terdampak banjir bandang di Sukabumi
Baca juga: Pemprov Jabar normalisasi aliran Sungai Cipalabuhan antisipasi banjir susulan

Relokasi rumah menjadi salah satu langkah utama, terutama di wilayah dengan potensi pergerakan tanah yang tinggi. Di Cikembar, 40 rumah terdampak, sedangkan di Neglasari, Purabaya, terdapat empat rumah rusak berat, kata Bey menambahkan.

"Jika hasil asesmen dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menunjukkan perlunya relokasi, kami akan lakukan," katanya.

Bey juga menyatakan bahwa daerah yang sebelumnya terisolasi kini sudah dapat diakses meskipun beberapa jalur masih memerlukan perbaikan.

Baca juga: BNPB sebut masih ada tujuh korban hilang karena banjir di Sukabumi

Untuk mengurangi dampak hujan, pemerintah telah mempertimbangkan operasi modifikasi cuaca, termasuk di Sukabumi.

"Modifikasi cuaca bertujuan mengurangi intensitas hujan, bukan menghentikannya sepenuhnya," katanya.

Pemerintah terus berkoordinasi untuk memastikan penanganan bencana berjalan optimal dan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan.

Pewarta: Andi Firdaus, Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024