Jakarta (Antara Megapolitan-Bogor) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik investor di bidang pariwisata yang masuk ke Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, sebagai destinasi wisata favorit baru semakin bertambah dari waktu ke waktu.
    
Menpar Arief Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan pentingnya investor untuk mendukung perkembangan suatu kawasan wisata yang baru berkembang seperti halnya Banyuwangi di Jawa Timur.
    
"Semakin banyak masuk investor terutama untuk hotel-hotel sebagai sarana pendukung akomodasi makin mendorong sektor pariwisata di suatu kawasan berkembang," katanya.
    
Ia sendiri didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meresmikan hotel bintang 4 di Banyuwangi, Grand Harvest Resort & Villas, pada Sabtu (9/9).
    
Hotel itu terletak di Kecamatan Licin yang notabene merupakan salah satu base camp untuk menuju kawasan wisata Ijen.
    
Menurut dia, semakin bertambahnya investor perhotelan yang masuk menunjukkan pengembangan industri pariwisata di Banyuwangi begitu cepat.
    
Data menunjukan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) yang fenomenal dibanding dengan "Beyond Bali destinations" lainnya di Indonesia.
    
Pada 2016 tercatat lebih dari 4,6 juta wisnus yang berkunjung ke Banyuwangi atau melonjak 85 persen dibandingkan pada 2015 dengan 2,5 juta wisnus.
    
Jumlah tersebut hampir 3 kali lipat jumlah penduduk Banyuwangi yang sebanyak 1,6 juta orang.
    
Sedangkan kunjungan wisman tahun lalu juga tumbuh 33 persen atau mencapai 141 ribu wisman, sebelumnya sebesar 105 ribu wisman pada 2015.
    
Angka itu dinilainya relatif besar bagi destinasi yang baru bahkan melebihi Manado dengan 40 ribu wisman pada 2016. Pada tahun ini angka ini diproyeksi tumbuh dengan pesat.
    
"Banyuwangi letaknya strategis karena dekat dengan Bali. Banyuwangi juga indah dan jika ingin menjadi destinasi wisata unggulan, Banyuwangi harus punya bandara internasional," kata Menpar Arief.
    
Ia menjelaskan bahwa hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah setempat yang terus mendorong Banyuwangi sebagai destinasi wisata unggulan dengan promosi besar-besaran, penyelenggaraan festival-festival, pembangunan destinasi baru, dan pembangunan infrastruktur​ untuk mendukung mobilitas wisatawan dari dan ke Banyuwangi.
    
Tercatat kini sudah terdapat 2 penerbangan baru langsung dari Jakarta. Sementara dari Bali masih memanfaatkan jalur darat.
    
Pada semester I tahun 2017 penanaman modal dalam negeri di Jawa Timur masuk ke dalam urutan ke-3 terbesar nasional setelah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
    
Sedangkan untuk penanaman modal asing di Banyuwangi menempati posisi ke-2 tertinggi setelah Kota Surabaya.
    
Jumlah hotel di Banyuwangi pada 2016 sebanyak 76 buah dengan total jumlah kamar 2.385 dan 3.571 tempat tidur. (ANT/BPJ).

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017