Menteri Koperasi (Menkop) RI Budi Arie Setiadi memantau secara langsung uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ratusan pelajar tingkat sekolah dasar di Desa Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.

"Pemantauan ini untuk mengetahui alur kerja Satuan Pelayanan Program MBG, kemudian ketersediaan bahan baku yang kebetulan di Kabupaten Sukabumi ini bahan bakunya melimpah dan kendala di lapangan," katanya di Sukabumi, Rabu.

Ia mengapresiasi uji coba yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Warungkiara ini, di mana program MBG ini sudah berjalan dalam beberapa bulan sehingga dapat ditiru oleh pelaksana Satuan Pelayan Program MBG di daerah lain.

Baca juga: Wamendes minta warga di Bekasi siapkan potensi pangan tunjang makan gratis
Baca juga: UKM dan Koperasi Bogor siap kelola Rp15 miliar sehari dari program MBG

Menurut Budi pada pelaksanaan program ini tentunya harus ada keterlibatan koperasi serta peran masyarakat, sehingga bisa berjalan sesuai dengan tujuan yakni menurunkan angka stunting, kemiskinan termasuk menggerakkan ekonomi rakyat.

Selain itu, dalam pemantauan ini pihaknya bisa mengetahui alur kerja satuan pelayan mulai penyediaan bahan baku hingga pengantaran makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat.

"Semuanya sudah dilaksanakan di sini dan tentunya daerah lain harus bisa mencontoh Satuan Pelayan Program MBG Warungkiara," tambahnya.

Budi mengatakan setiap satu Satuan Pelayanan Program MBG melayani sebanyak 3 ribu penerima manfaat. Adapun jumlah penerima manfaat dari program MBG di Kabupaten Sukabumi sebanyak 457 ribu, dengan demikian dibutuhkan lebih dari 100 Satuan Pelayan MBG.

Baca juga: Pakar: Sumber karbohidrat program makan bergizi tidak harus nasi

Lanjut dia, secara nasional program ini dimulai pada 2 Januari 2025. Adapun penerima manfaat dari program tersebut adalah pelajar PAUD, SD, SMP, SMA hingga ibu hamil. Sementara, untuk anggaran, semua ditanggung pemerintah pusat sehingga daerah tak dibebani anggaran.

Informasi yang diterimanya, setiap satu penerima manfaat program, nilai anggarannya mencapai Rp5 juta. Apabila di Kabupaten Sukabumi ada 400 ribu penerima manfaat itu berarti Rp2 triliun setiap tahunnya.

Untuk mensukseskan program MBG, pihaknya juga akan melibatkan 611 koperasi yang aktif di Kabupaten Sukabumi. Tentunya ini peluang bagi koperasi, namun yang paling penting harus melibatkan warga lokal.

Sementara, Koordinator Unit Pelayanan MBG Warungkiara Fahmi Idris mengatakan uji coba program MBG di wilayah Kecamatan Warungkiara sudah berjalan selama 10 bulan tepatnya sejak Januari 2024 lalu. Satuan Pelayanan Program MBG di Desa Warungkiara sudah melayani sekitar 3 ribu pelajar dari 20 sekolah mulai PAUD hingga SMA.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024