Cikarang Bekasi (Antara Megapolitan) - PT Lippo Cikarang Tbk, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat telah berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian dengan polupasi kota 50.270 orang dan 484.300 jiwa yang bekerja setiap hari disekitar 993 perusahaan manufaktur.
   
"Hal ini membuktikan bahwa Lippo Cikarang telah berhasil menciptakan kawasan yang terintegritas dan suasana kondusif," kata Presiden Direktur Lippo Meikarta Cikarang, Ketut Budi Wijaya di Kabupaten Bekasi, Minggu.
    
Menurut dia pembangunan Meikarta merupakan salah satu inspirasi dari tipe kota berkembang di dunia berskala Internasional dengan berbagai fasilitas yang ada.
    
Selain itu dalam pembangunannya memiliki visi membentuk sebuah perkotaan yang lengkap dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tempat hunian, bekerja dan lifestyle.
    
Fasilitas tersebut diantaranya Sekolah International Islamic Boarding School (IIBS) dan 'Word school' seperti sekolah pelita harapan, Rumah Sakit siloam, perhotelan, tempat pertunjukan, supermarket Lippo Cikarang, City walk.
    
Selain itu, membangun kafe (tempat santai) dengan menyediakan jenis makanan oriental, Jepang, Korea dan Eropa. Serta pusat jajanan dan kuliner, fitnes center maupun lain sebagainya.
    
Dengan segala fasilitas itu masyarakat tidak perlu khawatir, dengan harus melakukan perjalanan yang jauh hanya untuk berlibur atau melepas lelah dari kepenatan harian atau berkumpul keluarga.
    
Ia menambahkan menjadi pengembang kawasan perkotaan berbasis industri komersil dan residensial terkemuka di Indonesia, melalui investasi di bidang infrastuktur, fasilitas publik dan perangkat management perkotaan adalah salah satu misi untuk mempertahankan pasar.
     
Selain itu, nilai tambah, dan margin tinggi merupakan daya saing bisnis yang kuat. Namun perlu diketahui Lippo Meikarta bersama masyarakat juga harus mempersiapkan diri menyambut percepatan perkembangan.
    
"Ini akan jauh lebih berkembang dari waktu ke waktu, dan perkembangan itu akan menjadikan salah satu masalah utamanya," katanya.
    
Oleh sebab itu, berbekal permasalahan yang ada Lippo Cikarang dan Meikarta menjawab segala kebutuhan masyarakat Indonesia dengan menyajikan berupa hunian yang lengkap dan nyaman.
    
Pasalnya dalam hunian yang nyaman tersebut harus terintegrasi dengan daerah perkantoran, tempat hiburan, taman, wisata dalam kota, dan lain sebagainya.
    
Itu menjadi faktor kunci dimana sebuah jalur bagi pertumbuhan perekonomian yang langsung terintegrasi dengan akses transportasi.
    
Jadi secara keseluruhannya masyarakat tidak perlu memikirkan permasalahan transportasi umum, dikarenakan sudah terhubung langsung dengan berjalannya pembangunan.
    
Salah satu contohnya  trans Cikarang ramah lingkungan, kereta cepat, dan lain sebagainya. Itu pada nantinya akan memiliki jalur tersendiri, dimana moda transportasi umum akan lebih mudah dan terkoordinasi sesuai tujuan.
    
Tentunya dalam masalah ini, cukup menggunakan kartu yang dikeluarkan oleh bank dan berfungsi sebagai alat pembayaran resmi.
    
Lanjut Ketut menjelaskan pembangun tersebut terdapat berbagai hunian vertikal (apartemen) dan office tower, supermarket, serta hotel berkaliber dunia dengan total proyek melebihi Rp278 triliun.
    
Dengan pemilihan lokasi Meikarta berada di Cikarang merupakan keputusan yang tepat yakni seiring dengan keberadaan perokonomian Indonesia di timur Jakarta.
    
Selain itu, Lippo juga telah membukukan pendapatan sebesar Rp842 miliar pada semester pertama 2017 meskipun terjadi pelemahan daya beli konsumen ditambah dengan adanya peningkatan persaingan pasar properti.

Pewarta: Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017