Alumni Universitas Indonesia memberikan bantuan alat incinerator berkapasitas satu ton per hari ke warga RW12 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok untuk membantu mengurangi sampah.
"Terimakasih banyak kepada para alumni Universitas Indonesia yang memiliki visi membangun Kota Depok bareng-bareng atas incinerator," kata calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di Depok, Senin.
Imam mengatakan alat incinerator untuk mengatasi permasalahan sampah residu dan organik.
Imam menjelaskan bahwa insinerator ini dirancang untuk mengolah sampah anorganik dan residu yang tidak dapat diolah sehingga tidak perlu menumpuk di TPA.
"Dengan suhu hingga 800 derajat celcius, alat ini mampu membakar sampah tanpa mengeluarkan asap, sehingga tetap ramah lingkungan," kata Imam.
Pria yang akrab disapa Bang Imam mengaku melakukan praktik langsung pembakaran sampah menggunakan incinerator dari contoh sampah residu, menunjukkan cara kerja alat tersebut kepada warga setempat.
"Mudah-mudahan pemberian dari anak UI ini bisa membantu pemerintah kota Depok dalam mengatasi masalah sampah," tambahnya.
Imam berharap setiap RW di Depok dapat menerima alat serupa untuk pengolahan sampah yang lebih merata dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Imam menyampaikan rencana besar untuk mendirikan pabrik pengolahan sampah yang mampu menangani 300 ton sampah per hari.
"Tumpukan sampah di TPA Cipayung akan kita habiskan melalui pabrik sampah yang, insyaAllah, bulan Desember 2024 ini akan mulai kita bangun," jelasnya.
Program incenerator berbasis Lingkungan ini menjadi contoh nyata dan pilot project pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang akan diterapkan di seluruh wilayah.
Sehingga mandiri dan berdaya dalam melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah di Depok, selain itu kedepan para pengelola sampah di lingkungan akan diberikan insentif.
"Sampah bisa habis di hulu mengurangi beban TPA Cipayung, dan memberikan solusi jangka panjang bagi kota yang semakin berkembang ini," ungkap Imam.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Terimakasih banyak kepada para alumni Universitas Indonesia yang memiliki visi membangun Kota Depok bareng-bareng atas incinerator," kata calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di Depok, Senin.
Imam mengatakan alat incinerator untuk mengatasi permasalahan sampah residu dan organik.
Imam menjelaskan bahwa insinerator ini dirancang untuk mengolah sampah anorganik dan residu yang tidak dapat diolah sehingga tidak perlu menumpuk di TPA.
"Dengan suhu hingga 800 derajat celcius, alat ini mampu membakar sampah tanpa mengeluarkan asap, sehingga tetap ramah lingkungan," kata Imam.
Pria yang akrab disapa Bang Imam mengaku melakukan praktik langsung pembakaran sampah menggunakan incinerator dari contoh sampah residu, menunjukkan cara kerja alat tersebut kepada warga setempat.
"Mudah-mudahan pemberian dari anak UI ini bisa membantu pemerintah kota Depok dalam mengatasi masalah sampah," tambahnya.
Imam berharap setiap RW di Depok dapat menerima alat serupa untuk pengolahan sampah yang lebih merata dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Imam menyampaikan rencana besar untuk mendirikan pabrik pengolahan sampah yang mampu menangani 300 ton sampah per hari.
"Tumpukan sampah di TPA Cipayung akan kita habiskan melalui pabrik sampah yang, insyaAllah, bulan Desember 2024 ini akan mulai kita bangun," jelasnya.
Program incenerator berbasis Lingkungan ini menjadi contoh nyata dan pilot project pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang akan diterapkan di seluruh wilayah.
Sehingga mandiri dan berdaya dalam melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah di Depok, selain itu kedepan para pengelola sampah di lingkungan akan diberikan insentif.
"Sampah bisa habis di hulu mengurangi beban TPA Cipayung, dan memberikan solusi jangka panjang bagi kota yang semakin berkembang ini," ungkap Imam.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024