Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, melakukan kunjungan kerja spesifik ke RSUD Khidmat Sehat Afiat (KiSA) di Sawangan Depok. Pada acara kunjungan kerja ini dihadiri oleh beberapa stakeholder termasuk BPJS Kesehatan.
Tujuan Kunjungan Kerja Anggota Komisi IX DPR RI kali ini adalah untuk meninjau peran RSUD KiSA dalam peningkatan pelayanan kesehatan yang diberikan untuk masyarakat Kota Depok.
Komisi IX DPR RI juga ikut melihat kelengkapan alat-alat kesehatan maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia agar pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan masyarakat dapat terwujud.
”Sarana prasana yang ada di RSUD KiSA perlu ditinjau kembali kelengkapannya agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih prima. Terkhususnya untuk penanganan penyakit degeneratif atau penyakit kronis seperti kanker, diabetes, jantung dan lainnya yang saat ini banyak melanda masyarakat Kota Depok," ungkap Netty Prasetiyani, Jumat.
Untuk alat pemeriksaan kesehatan yang digunakan harus benar-benar support agar dapat menegakkan diagnosis penyakit yang sering digaungkan oleh Bapak Menteri Kesehatan yaitu Penyakit KJSU (Kanker, Jantung, Stroke dan Uronefrologi).
Netty Prasetiyani juga menyampaikan akan mendorong komisi IX DPR RI agar dapat membantu meningkatkan kelengkapan alat kesehatan yang saat ini dibutuhkan oleh RSUD KiSA untuk menunjang pelayanan kesehatan salah satunya yaitu alat Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Alat MRI ini sangat dibutuhkan untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit, mengevaluasi kesehatan pasien dan menentukan langkah pengobatan yang tepat. Tidak hanya alat pemeriksaan kesehatan, tetapi ruangan untuk tindakan medis seperti pengobatan jantung (cath lab) juga dilakukan penyempurnaan.
Untuk cath lab yang ada di RSUD KiSA sedang dalam masa pembangunan, kemungkinan akan selesai pada akhir November ini. Tidak hanya kelengkapan alat kesehatan saja tetapi SDM seperti dokter perlu di perhatikan.
Dokter spesialis jantung disini sedang dipersiapkan untuk mengikuti pendidikan di RSCM pada bulan Desember atau Januari nanti. Melihat kateristik penduduk depok yang padat hunian dan terdidik, sudah harusnya kita sebagai wadah penyedia layanan kesehatan mengimbangi dengan memberikan pelayanan yang prima,” ujar Netty.
Dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD KiSA, Direktur Utama RSUD KiSA dr.Sobari, MARS., MH juga menambahkan bahwa saat ini ada beberapa ruangan di RSUD KiSA sedang dalam dalam tahap pembangunan.
Ruangan tersebut nantinya akan dijadikan sebagai ruang tindakan medis dan perawatan bagi pasien. Selain itu nantinya RSUD KiSA akan menyediakan beberapa ruangan yang kemudian dijadikan sebagai ruangan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien serta menjamin perlakuan yang sama bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
”Menyikapi akan diberlakukannya KRIS, RSUD KiSA akan mempersiapkan kurang lebih 12 ruangan dengan tiga sampai empat tempat tidur dalam satu kamar.
Tidak hanya itu ruang radiologi seperti ruang ct-scan, ruang x-ray, ruang USG dan ruang MRI juga sedang ditinjau kelengkapan alat-alatnya untuk mengetahui alat pemeriksaan kesehataan apa saja yang masih kurang. Dalam hal ini Kemenkes ikut andil dengan memberikan bantuan sebesar 8 miliar di tahun 2024 dan 10 miliar di tahun 2025 nantinya, sebagian besar bantuan tersebut dalam bentuk alat-alat kesehatan,” jelas Sobari.
Melalui kolaborasi dari berbagai segmen, kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan pasti dapat tercapai.
Tidak hanya Kemenkes saja, tetapi BPJS Kesehatan juga memiliki peran penting dalam mewujudkan serta menjaga pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan (Faskes) agar tetap stabil sesuai aturannya.
Direktur SDM dan Umum Andi Afdal menyampaikan bahwa melalui kegiatan rekredensialing yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan kepada Faskes dapat memastikan mutu layanan yang diberikan kepada peserta JKN akan terus berjalan dengan baik.
Pelaksanaan rekredensialing oleh tim Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan dilakukan kepada semua Faskes yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan agar setiap Faskes dapat menjaga kualitas mutu layanan yang diberikan kepada peserta JKN.
Rekredensialing sendiri merupakan kegiatan peninjauan ulang terhadap sarana prasana, kelengkapan SDM serta komitmen Faskes dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta. Harapan kedepannya melalui kegiatan rekredensialing yang secara rutin dilakukan ini dapat lebih meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN tanpa membeda-bedakan status kepesertaan antara pasien satu dengan lainnya,” tutup Afdal.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Tujuan Kunjungan Kerja Anggota Komisi IX DPR RI kali ini adalah untuk meninjau peran RSUD KiSA dalam peningkatan pelayanan kesehatan yang diberikan untuk masyarakat Kota Depok.
Komisi IX DPR RI juga ikut melihat kelengkapan alat-alat kesehatan maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia agar pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan masyarakat dapat terwujud.
”Sarana prasana yang ada di RSUD KiSA perlu ditinjau kembali kelengkapannya agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih prima. Terkhususnya untuk penanganan penyakit degeneratif atau penyakit kronis seperti kanker, diabetes, jantung dan lainnya yang saat ini banyak melanda masyarakat Kota Depok," ungkap Netty Prasetiyani, Jumat.
Untuk alat pemeriksaan kesehatan yang digunakan harus benar-benar support agar dapat menegakkan diagnosis penyakit yang sering digaungkan oleh Bapak Menteri Kesehatan yaitu Penyakit KJSU (Kanker, Jantung, Stroke dan Uronefrologi).
Netty Prasetiyani juga menyampaikan akan mendorong komisi IX DPR RI agar dapat membantu meningkatkan kelengkapan alat kesehatan yang saat ini dibutuhkan oleh RSUD KiSA untuk menunjang pelayanan kesehatan salah satunya yaitu alat Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Alat MRI ini sangat dibutuhkan untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit, mengevaluasi kesehatan pasien dan menentukan langkah pengobatan yang tepat. Tidak hanya alat pemeriksaan kesehatan, tetapi ruangan untuk tindakan medis seperti pengobatan jantung (cath lab) juga dilakukan penyempurnaan.
Untuk cath lab yang ada di RSUD KiSA sedang dalam masa pembangunan, kemungkinan akan selesai pada akhir November ini. Tidak hanya kelengkapan alat kesehatan saja tetapi SDM seperti dokter perlu di perhatikan.
Dokter spesialis jantung disini sedang dipersiapkan untuk mengikuti pendidikan di RSCM pada bulan Desember atau Januari nanti. Melihat kateristik penduduk depok yang padat hunian dan terdidik, sudah harusnya kita sebagai wadah penyedia layanan kesehatan mengimbangi dengan memberikan pelayanan yang prima,” ujar Netty.
Dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD KiSA, Direktur Utama RSUD KiSA dr.Sobari, MARS., MH juga menambahkan bahwa saat ini ada beberapa ruangan di RSUD KiSA sedang dalam dalam tahap pembangunan.
Ruangan tersebut nantinya akan dijadikan sebagai ruang tindakan medis dan perawatan bagi pasien. Selain itu nantinya RSUD KiSA akan menyediakan beberapa ruangan yang kemudian dijadikan sebagai ruangan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien serta menjamin perlakuan yang sama bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
”Menyikapi akan diberlakukannya KRIS, RSUD KiSA akan mempersiapkan kurang lebih 12 ruangan dengan tiga sampai empat tempat tidur dalam satu kamar.
Tidak hanya itu ruang radiologi seperti ruang ct-scan, ruang x-ray, ruang USG dan ruang MRI juga sedang ditinjau kelengkapan alat-alatnya untuk mengetahui alat pemeriksaan kesehataan apa saja yang masih kurang. Dalam hal ini Kemenkes ikut andil dengan memberikan bantuan sebesar 8 miliar di tahun 2024 dan 10 miliar di tahun 2025 nantinya, sebagian besar bantuan tersebut dalam bentuk alat-alat kesehatan,” jelas Sobari.
Melalui kolaborasi dari berbagai segmen, kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan pasti dapat tercapai.
Tidak hanya Kemenkes saja, tetapi BPJS Kesehatan juga memiliki peran penting dalam mewujudkan serta menjaga pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan (Faskes) agar tetap stabil sesuai aturannya.
Direktur SDM dan Umum Andi Afdal menyampaikan bahwa melalui kegiatan rekredensialing yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan kepada Faskes dapat memastikan mutu layanan yang diberikan kepada peserta JKN akan terus berjalan dengan baik.
Pelaksanaan rekredensialing oleh tim Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan dilakukan kepada semua Faskes yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan agar setiap Faskes dapat menjaga kualitas mutu layanan yang diberikan kepada peserta JKN.
Rekredensialing sendiri merupakan kegiatan peninjauan ulang terhadap sarana prasana, kelengkapan SDM serta komitmen Faskes dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta. Harapan kedepannya melalui kegiatan rekredensialing yang secara rutin dilakukan ini dapat lebih meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN tanpa membeda-bedakan status kepesertaan antara pasien satu dengan lainnya,” tutup Afdal.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024