Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat realisasi Program Imunisasi Measles dan Rubella (MR) hingga 21 Agustus 2017 telah mencapai 55,7 persen.

"Hingga tanggal 21 Agustus capaian imunisasi MR sudah diberikan kepada 143.343 orang anak dari 257.276 anak yang menjadi target program ini," kata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Bogor, Lindawati kepada Antara di Bogor, Rabu.

Imunisasi MR di Kota Bogor telah dimulai sejak 1 Agustus 2017 menyasar 257.276 anak dari usia sembilan bulan hingga 15 tahun. Pemberian imunisasi berlangsung selama dua bulan yakni Agustus dan September.

"Bulan Agustus untuk sekolah dengan sasaran pelajar dan bulan September di Posyandu untuk balita," kata Linda.

Linda menjelaskan tujuan pelaksanaan imunisasi MR adalah mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/Congenital Rubella Syndrome (CRS) tahun 2020. Dengan tujuan khusus antara lain, meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat.

"Tujuan lainnya, memutuskan transmisi virus campak dan rubella, menurunkan angka kesakitan campak dan rubella serta menurunkan angka kejadian CRS," kata Linda.

Pemberian vaksinasi dilaksanakan di 1.715 pos, terdiri dari 975 Posyandu, 286 TK, 319 SD dan 135 SMP.

Linda menegaskan bahwa imunisasi campak dan rubella tersebut sangat aman, kejadian ikutan pascaimunisasi dapat diantisipasi. Reaksinya lokal, hanya rasa nyeri di lokasi suntikan, bengkak di lokasi suntikan. Juga ada reaksi sistemik, seperti demam yang muncul pada hari kelima pascaimunisasi.

"KIPI sudah kita antisipasi, adapun reaksi lokal ini itupun sangat biasa," kata Linda.

Pemberian imunisasi MR sifatnya wajib tidak memerlukan individual informed consent, sebagai upaya memutus transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.

Campak disebabkan oleh virus Myxovirus Viridae Measles. Penularannya dengan cara percikan ludah dan melalui jalan nafas. Komplikasi beratnya, radang parung, radang otak, radang telingan, dehidrasi, dan kematian.

Bahaya sakit campak menyebabkan sakit berat yang dapat menyebabkan kematian, gizi buruk, diare berat, infeksi paru, memperberat penyakit Tb paru, radang otak, dan dapat menimbulkan wabah kejadian luar biasa.

Sedangkan rubella, penyakit infeksi virus akut, sangat menular yang biasnaya berupa penyakit ringan pada anak. Disebabkan oleh virus rubella, cara penularannya melalui saluran nafas pada saat batuk atau bersin.

Komplokasi berat pada rubella adalah bila menulari ibu hami pada trismester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan yang dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital atau Congenital Rubella Syndrome (CRS).

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017