Jakarta (Antara Megapolitan-Bogor) - Kementerian Pariwisata fokus melakukan kegiatan "hard selling" untuk mencapai target menjaring 15.000.000 wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sampai tutup tahun ini.
    
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan, pada 2017 pihaknya lebih fokus pada kegiatan "hard selling".
    
"Setelah dua tahun terakhir ini kami fokus membangun branding Wonderful Indonesia, pada tahun ini akan lebih fokus pada kegiatan hard selling dan kerja sama dengan airlines dan wholesalers," katanya.
    
Pihaknya menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pemasaran pariwisata mancanegara kepada wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) untuk menjelaskan program penting seputar aktivitas marketing dalam rangka pencapaian target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini.
    
Acara sosialiasasi yang dibuka sekaligus sebagai narasumber oleh Deputi BP3M Kemenpar I Gde Pitana ini berlangsung di Hotel Novotel Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
    
Lebih lanjut I Gde Pitana menggambarkan, untuk membidik pasar di kawasan Asia Pasifik (Tiongkok, Australia, Jepang, Korea, India dan pasar lainnya) pihaknya lebih banyak melakukan kegiatan "hard selling" berupa pameran dan misi penjualan (sales mission).
    
Pada Januari-Desember 2017 misalnya disiapkan 54 kegiatan "hard selling" berupa 30 kegiatan pameran dan misi 24 misi penjualan, sedangkan untuk promosi yakni dengan mengikuti festival sebanyak 30 kegiatan dan familiarization trip sebanyak 51 kegiatan.
    
Kegiatan promosi di pasar kawasan Asia Pasifik yang telah dilaksanakan sampai Juli  2017 antara lain Incentive Travel Convention Meeting (IT&CM), China, Hanatour International Travel Show (HITS), International Travel Expo (ITE) Hong Kong, dan ADEX Australia (Australia Dive Expo).
    
Pola serupa juga diterapkan untuk kegiatan di pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika.  
    
I Gde Pitana juga menjelaskan, pada semester II 2017 pihaknya akan mengikuti beberapa event penting yaitu PATA Travel Mart, JATA Tourism Expo (JTE), China International Travel Mart (CITM) dan MATTA Fair.
    
Sementara untuk menggarap pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika, pihaknya akan mengikuti sebanyak 9 kegiatan pameran  (B to B dan B to C) yang masing-masing berlangsung pada Juli (1 pameran), Agustus (1 pameran);  September (1 pameran); Oktober (2 pameran), dan November (4 pameran).
    
Di antara kegiatan pameran internasional tersebut sebagai pameran terbesar adalah WTM London dan World Halal Tourism Summit.
    
Selain itu I Gde Pitana juga menjelaskan mengenai Program Crossborder Indonesia.
    
"Indonesia memiliki 8 wilayah Cross Border dengan 30 area yang memiliki total 214 event untuk mencapai target wisman crossborder sebesar 3.146.000. Akhir 2016, Kemenpar bekerja sama dengan BPS untuk melakukan inovasi penghitungan wisman crossborder dengan menggunakan Metode MPD (Mobile Positioning Data)," katanya.

Adapun metode MPD secara umum adalah penghitungan yang dilakukan otomatis oleh mesin (tidak ada campur tangan manusia), dan dilakukan secara kontinyu 24 x 7 x 52, mencatat wisman yang tidak melalui jalur pintu PLB, dan dapat menghitung "lenght of stay" wisman.
    
"Wisman Crossborder pada periode Januari sampai Juni 2017 meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu dengan perbaikan metode perhitungan MPD yaitu 857.954 dari 403.385 pada 2016," kata I Gde Pitana. (ANT/BPJ).

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017