Pertanian Indonesia membutuhkan sumberdaya manusia yang mampu mengembangkan pertanian dalam skala industri, agar dapat menjadikan hasil panen Indonesia memiliki nilai tambah tinggi dan berdaya saing global. 

Hal inilah yang menjadi salah satu dasar terbentuknya Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Kurikulum Departemen studi ini mengintegrasikan ilmu teknik dan manajemen industri dengan teknologi proses yang ramah lingkungan. Sejak berdirinya pada tahun 1981, Departemen TIN selalu konsisten menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas di bidang agroindustri.

Ketua Departeman TIN, Prof. Dr.-Ing. Ir. Suprihatin menjelaskan bahwa untuk akreditasi nasional Departemen TIN telah terakreditasi A oleh BAN-PT, baik program sarjana, magister dan doktor. 

Serta telah terakreditasi internasional yaitu ABET (Acreditation Board of Engineering and Technology) dari Amerika Serikat. Fokus sistem akreditasi internasional ABET diarahkan pada pembelajaran bukan pengajaran; pada mahasiswa bukan dosen; pada outcome bukan input atau kapasitas; bukan pada “apa yang dimiliki”, tetapi lebih pada “apa yang dilakukan dengan apa yang dimiliki”.  

"Dengan akreditasi ini, Departemen TIN telah memenuhi persyaratan tata kelola program studi bertaraf internasional, mencakup pengelolaan mahasiswa, tujuan pendidikan, capaian pembelajaran, pengembangan berkelanjutan, kurikulum, dosen, fasilitas, dukungan institusi, dan kriteria program studi di bidang rekayasa keteknikan industri,” terangnya.

Tidak heran jika saat ini Departemen TIN mempunyai kelas internasional yang akan dikembangkan menjadi program internasional yang bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri, seperti Jerman, Prancis, Belgia, Jepang, Thailand, dan Malaysia. 

Rencananya, tahun depan TIN akan menerima mahasiswa untuk program internasional. Dalam program ini mahasiswa dari luar negeri maupun dalam negeri dapat menempuh pendidikan di Departemen TIN.

Departemen TIN juga telah membuka program Double Degree yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa program magister memiliki dua gelar. Program ini bekerjasama dengan Universitas Adelaide, Australia. 

Departemen TIN IPB menawarkan program pendidikan yang melaksanakan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengintegrasikan manusia, peralatan, material, energi, uang, dan informasi untuk memanfaatkan sumberdaya pertanian untuk memungkinkan pengembangan industri dalam menciptakan nilai tambah hasil pertanian. 

Pendidikan yang diajarkan kepada mahasiswa berorientasi pada technopreneurship yang mengaplikasikan teknologi di bidang pertanian, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Jumlah alumni Departemen TIN adalah 3.937 orang dan telah tersebar di berbagai perusahaan swasta, BUMN, wirausaha, maupun sebagai pegawai negeri sipil. 

Sebagai contoh alumninya adalah Arividya Novianto sebagai Presiden dan General Manager Total E&P Indonesia dan Group Representative di Perusahaan migas multinasional Prancis untuk Indonesia; dan Muhammad Najikh sebagai pengusaha yang sukses di tingkat internasional.(SM/NM)

Pewarta: Humas IPB

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017