Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro, seorang akademisi terkemuka resmi menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) dalam Kabinet Merah Putih, di bawah pimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Prof Satryo yang merupakan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode 2018-2023 itu juga diketahui pernah menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama 1999-2007.
Tak sekadar menjabat, di akhir masa jabatannya, Prof Satryo menggagas salah satu program unggulan pemerintah untuk memajukan pendidikan tinggi, yaitu World Class University, yang dinilai menjadi salah satu faktor Presiden Prabowo menunjuk Prof Satryo menjadi Mendiktisaintek.
Baca juga: Presiden Prabowo tunjuk Mayor Teddy sebagai Sekretaris Kabinet Merah Putih
World Class University di Indonesia adalah sebuah inisiatif yang diluncurkan sejak 2007 silam oleh Kementerian Pendidikan Nasional RI untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, penelitian, dan daya saing universitas-universitas Indonesia di tingkat global.
Selama bertahun-tahun, World Class University dinilai cukup sukses meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, yang dibuktikan dengan peningkatan peringkat dalam QS World University Rankings dan Times Higher Education, jumlah publikasi di jurnal internasional yang bereputasi, hingga partisipasi dalam jaringan kolaborasi internasional dan program pertukaran mahasiswa yang kian meningkat.
Tak hanya itu, Prof Satryo yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar doktor di bidang teknik mesin dari Universitas Tokyo, juga PhD di bidang yang sama dari University of California, Berkeley, AS itu juga telah berkontribusi dalam berbagai proyek penelitian dan pengembangan teknologi baik di Indonesia maupun internasional.
Baca juga: Muhaimin Iskandar hadir penuhi panggilan Prabowo ke Istana jelang pengumuman kabinet
Ia juga dikenal dalam upayanya mendukung program triple helix, atau kerja sama antara pemerintah, universitas, dan industri, yang dinilai berhasil mempercepat hilirisasi riset menjadi produk komersial, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi sektor industri nasional.
Berbagai upaya tersebut senada dengan visi-misi Presiden Prabowo, di mana salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sains dan teknologi untuk mendorong kemandirian bangsa.
Dalam misi ini, Presiden Prabowo menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam pembangunan industri strategis, serta meningkatkan peran pendidikan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan global.
Baca juga: Guru Besar Tsinghua University ungkap alasan bergabung Kabinet Prabowo
Oleh sebab itu, Prof Satryo dinilai memiliki peran strategis untuk merealisasikan visi tersebut. Dengan pengalaman panjangnya, ia diharapkan mampu mempercepat pengembangan teknologi yang berbasis pada riset dan inovasi, serta memperkuat kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah.
Dengan kepemimpinan Prof Satryo di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI, ia diharapkan mampu mempercepat langkah menuju negara maju berbasis inovasi.
Integrasi antara riset dan industri yang didukung oleh kebijakan yang memadai diharapkan akan mendorong kemajuan di sektor-sektor strategis seperti teknologi digital, energi hijau, dan industri manufaktur.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Prof Satryo yang merupakan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode 2018-2023 itu juga diketahui pernah menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama 1999-2007.
Tak sekadar menjabat, di akhir masa jabatannya, Prof Satryo menggagas salah satu program unggulan pemerintah untuk memajukan pendidikan tinggi, yaitu World Class University, yang dinilai menjadi salah satu faktor Presiden Prabowo menunjuk Prof Satryo menjadi Mendiktisaintek.
Baca juga: Presiden Prabowo tunjuk Mayor Teddy sebagai Sekretaris Kabinet Merah Putih
World Class University di Indonesia adalah sebuah inisiatif yang diluncurkan sejak 2007 silam oleh Kementerian Pendidikan Nasional RI untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, penelitian, dan daya saing universitas-universitas Indonesia di tingkat global.
Selama bertahun-tahun, World Class University dinilai cukup sukses meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, yang dibuktikan dengan peningkatan peringkat dalam QS World University Rankings dan Times Higher Education, jumlah publikasi di jurnal internasional yang bereputasi, hingga partisipasi dalam jaringan kolaborasi internasional dan program pertukaran mahasiswa yang kian meningkat.
Tak hanya itu, Prof Satryo yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar doktor di bidang teknik mesin dari Universitas Tokyo, juga PhD di bidang yang sama dari University of California, Berkeley, AS itu juga telah berkontribusi dalam berbagai proyek penelitian dan pengembangan teknologi baik di Indonesia maupun internasional.
Baca juga: Muhaimin Iskandar hadir penuhi panggilan Prabowo ke Istana jelang pengumuman kabinet
Ia juga dikenal dalam upayanya mendukung program triple helix, atau kerja sama antara pemerintah, universitas, dan industri, yang dinilai berhasil mempercepat hilirisasi riset menjadi produk komersial, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi sektor industri nasional.
Berbagai upaya tersebut senada dengan visi-misi Presiden Prabowo, di mana salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sains dan teknologi untuk mendorong kemandirian bangsa.
Dalam misi ini, Presiden Prabowo menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam pembangunan industri strategis, serta meningkatkan peran pendidikan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan global.
Baca juga: Guru Besar Tsinghua University ungkap alasan bergabung Kabinet Prabowo
Oleh sebab itu, Prof Satryo dinilai memiliki peran strategis untuk merealisasikan visi tersebut. Dengan pengalaman panjangnya, ia diharapkan mampu mempercepat pengembangan teknologi yang berbasis pada riset dan inovasi, serta memperkuat kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah.
Dengan kepemimpinan Prof Satryo di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI, ia diharapkan mampu mempercepat langkah menuju negara maju berbasis inovasi.
Integrasi antara riset dan industri yang didukung oleh kebijakan yang memadai diharapkan akan mendorong kemajuan di sektor-sektor strategis seperti teknologi digital, energi hijau, dan industri manufaktur.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024