Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan Bendungan Lausimeme di Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dapat mengendalikan banjir di Kota Medan.
"Bendungan Lausimeme ini berfungsi sebagai sistem pengendalian banjir di Kota Medan," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia di Deli Serdang, Rabu.
Bob Arthur mengatakan adanya bendungan tersebut, air yang masuk melalui Sungai Deli dan Sungai Sikambing dapat dikendalikan, yang berfungsi sebagai mengatur debit yang masuk ke Medan.
Baca juga: Menteri PUPR: Bendungan Ameroro Sultra tingkatkan suplai air irigasi kelahan pertanian
Oleh karena itu untuk mengatur debit air kedua sungai tersebut, ia mengatakan, maka pihaknya juga memfungsikan floodway Deli-Percut, kemudian tahun ini akan membangun floodway Sungai Sikambing menuju ke Belawan.
"Sehingga air Sungai Deli akan dikurangi lewat floodway ke Percut, dan floodway menuju ke Belawan tersebut. Untuk itu, daerah Kota Medan yang mengalami banjir akan segera teratasi," Bob Arthur.
Ia menambahkan adanya Bendungan Lausimeme dengan sistem yang baik ini dapat mengurangi lebih dari 1.294 hektare atau direduksi atau hampir 40 persen genangan banjir yang ada di Medan dapat teratasi.
Baca juga: Menteri PUPR sebut pembangunan bendungan aksi nyata atasi perubahan iklim
Di sisi lain, Bendungan Lausimeme ini juga bermanfaat untuk mengalirkan irigasi di wilayah hilir itu dengan cakupan lahan pertanian seluas 3.000 hektare.
"Bendungan ini pada prinsipnya memberikan manfaat, kami berharap Bendungan Lausimeme ini tetap terjaga, karena umur dari sebuah bendungan itu tergantung daripada kondisi area atau aliran sungai. kami mengajak daerah supaya bendungan yang direncanakan 50 tahun, bisa lebih dari itu," ucap Bob.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo meresmikan Bendungan Lausimeme yang menjadikan itu bendungan ke-47 selama sepuluh tahun pemerintahannya.
"Bendungan Lausimeme ini adalah bendungan yang ke-47 yang saya resmikan selama 10 tahun ini," kata Presiden.
Baca juga: Menteri PUPR ingatkan pelaksana proyek bendungan utamakan kualitas dan lingkungan
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya proyek pembangunan yang dimulai sejak 2018 dan menghabiskan anggaran Rp1,76 triliun tersebut.
Presiden menyebut bahwa Bendungan Lausimeme memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
“Bendungan ini akan bisa mengurangi, bisa mereduksi banjir di Kota Medan, di Kabupaten Deli Serdang, dan juga bisa menyediakan air baku untuk Medan dan Deli Serdang selain juga tentu saja untuk mengairi persawahan yang ada di sekitar waduk,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Bendungan Lausimeme ini berfungsi sebagai sistem pengendalian banjir di Kota Medan," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia di Deli Serdang, Rabu.
Bob Arthur mengatakan adanya bendungan tersebut, air yang masuk melalui Sungai Deli dan Sungai Sikambing dapat dikendalikan, yang berfungsi sebagai mengatur debit yang masuk ke Medan.
Baca juga: Menteri PUPR: Bendungan Ameroro Sultra tingkatkan suplai air irigasi kelahan pertanian
Oleh karena itu untuk mengatur debit air kedua sungai tersebut, ia mengatakan, maka pihaknya juga memfungsikan floodway Deli-Percut, kemudian tahun ini akan membangun floodway Sungai Sikambing menuju ke Belawan.
"Sehingga air Sungai Deli akan dikurangi lewat floodway ke Percut, dan floodway menuju ke Belawan tersebut. Untuk itu, daerah Kota Medan yang mengalami banjir akan segera teratasi," Bob Arthur.
Ia menambahkan adanya Bendungan Lausimeme dengan sistem yang baik ini dapat mengurangi lebih dari 1.294 hektare atau direduksi atau hampir 40 persen genangan banjir yang ada di Medan dapat teratasi.
Baca juga: Menteri PUPR sebut pembangunan bendungan aksi nyata atasi perubahan iklim
Di sisi lain, Bendungan Lausimeme ini juga bermanfaat untuk mengalirkan irigasi di wilayah hilir itu dengan cakupan lahan pertanian seluas 3.000 hektare.
"Bendungan ini pada prinsipnya memberikan manfaat, kami berharap Bendungan Lausimeme ini tetap terjaga, karena umur dari sebuah bendungan itu tergantung daripada kondisi area atau aliran sungai. kami mengajak daerah supaya bendungan yang direncanakan 50 tahun, bisa lebih dari itu," ucap Bob.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo meresmikan Bendungan Lausimeme yang menjadikan itu bendungan ke-47 selama sepuluh tahun pemerintahannya.
"Bendungan Lausimeme ini adalah bendungan yang ke-47 yang saya resmikan selama 10 tahun ini," kata Presiden.
Baca juga: Menteri PUPR ingatkan pelaksana proyek bendungan utamakan kualitas dan lingkungan
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya proyek pembangunan yang dimulai sejak 2018 dan menghabiskan anggaran Rp1,76 triliun tersebut.
Presiden menyebut bahwa Bendungan Lausimeme memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
“Bendungan ini akan bisa mengurangi, bisa mereduksi banjir di Kota Medan, di Kabupaten Deli Serdang, dan juga bisa menyediakan air baku untuk Medan dan Deli Serdang selain juga tentu saja untuk mengairi persawahan yang ada di sekitar waduk,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024