Bogor (Antara Megapolitan) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) membagikan 9.048 Kartu Indonesia Pintar atau KIP kepada pelajar SMP se-Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Pembagian KIP dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kota Bogor, dihadiri oleh Dirjen Pendidikan SMP, Kemendikbud, Supriano dan Staf Khusus Kemendikbud Bidang Monitoring dan Implementasi Kebijakan, Alpha Amirrachman, disaksikan pula oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Kota Bogor, Jana.
Supriano mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya untuk mempercepat pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP) secara serentak d seluruh kabupaten/kota di Indonesia, termasuk juga di Kota Bogor.
"Penyaluran sudah dimulai sejak kemarin (Selasa), hari ini tahap kedua, targetnya semua selesai hari ini," kata Supriana.
Menurutnya, Kemendikbud menargetkan penyaluran KIP dapat selesai pada HUT RI ke-72 yakni 17 Agustus mendatang. Saat ini dari 4.360.000 siswa SMP se Indonesia yang menerima PIP, sebanyak 2,5 juta telah menerima kartu dan juga tabungan PIP.
Ia mengatakan, percepatan yang dilakukan agar hak-hak dari siswa keluarga tidak mampu langsung dapat dipenuhi sehingga mereka dapat menggunakan manfaat dana PIP untuk keperluan sekolah sehari-hari.
Adapun nominal bantuan pendidikan yang diterima anak-anak melalui program ini yakni Rp750 ribu. Tetapi ada juga yang menerima Rp1,5 juta yakni anak yang mendapat bantuan tahun 2016 tapi belum dicairkan sehingga terakumulasi.
Dana tersebut ditransfer langsung ke rekening anak-anak penerima PIP, sehingga tidak ada celah untuk melakukan pemotongan. Karena dana hanya bisa diambil oleh anak sesuai nama di buku nasabah.
Supriano mengingatkan para siswa dan orang tua yang hadir dalam penyaluran KIP di SMPN 4, agar menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pendidikan anak.
"Uang ini tidak boleh digunakan untuk membeli pulsa apalagi beras. Khusus untuk keperluan sekolah anak, jika kedapatan, maka kartunya akan dicabut," kata Supriano.
Sementara itu, Staf Khusus Kemendikbud Bidang Monitoring dan Implementasi Kebijakan, Alpha Amirrachman mengatakan, PIP adalah salah satu program prioritas pendidikan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menyasar anak-anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu.
"Tujuannya agar anak-anak ini dapat terus bersekolah mendapatkan pendidikan yang berkualitas," katanya.
Ia mengatakan, pendidikan adalah kunci mengatasi kemiskinan dan kebodohan salah satunya adalah pendidikan.
"Jika setiap anak pendidikannya baik, bisa bekerja dengan baik dan sukses," kata Alpha.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Pembagian KIP dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kota Bogor, dihadiri oleh Dirjen Pendidikan SMP, Kemendikbud, Supriano dan Staf Khusus Kemendikbud Bidang Monitoring dan Implementasi Kebijakan, Alpha Amirrachman, disaksikan pula oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Kota Bogor, Jana.
Supriano mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya untuk mempercepat pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP) secara serentak d seluruh kabupaten/kota di Indonesia, termasuk juga di Kota Bogor.
"Penyaluran sudah dimulai sejak kemarin (Selasa), hari ini tahap kedua, targetnya semua selesai hari ini," kata Supriana.
Menurutnya, Kemendikbud menargetkan penyaluran KIP dapat selesai pada HUT RI ke-72 yakni 17 Agustus mendatang. Saat ini dari 4.360.000 siswa SMP se Indonesia yang menerima PIP, sebanyak 2,5 juta telah menerima kartu dan juga tabungan PIP.
Ia mengatakan, percepatan yang dilakukan agar hak-hak dari siswa keluarga tidak mampu langsung dapat dipenuhi sehingga mereka dapat menggunakan manfaat dana PIP untuk keperluan sekolah sehari-hari.
Adapun nominal bantuan pendidikan yang diterima anak-anak melalui program ini yakni Rp750 ribu. Tetapi ada juga yang menerima Rp1,5 juta yakni anak yang mendapat bantuan tahun 2016 tapi belum dicairkan sehingga terakumulasi.
Dana tersebut ditransfer langsung ke rekening anak-anak penerima PIP, sehingga tidak ada celah untuk melakukan pemotongan. Karena dana hanya bisa diambil oleh anak sesuai nama di buku nasabah.
Supriano mengingatkan para siswa dan orang tua yang hadir dalam penyaluran KIP di SMPN 4, agar menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pendidikan anak.
"Uang ini tidak boleh digunakan untuk membeli pulsa apalagi beras. Khusus untuk keperluan sekolah anak, jika kedapatan, maka kartunya akan dicabut," kata Supriano.
Sementara itu, Staf Khusus Kemendikbud Bidang Monitoring dan Implementasi Kebijakan, Alpha Amirrachman mengatakan, PIP adalah salah satu program prioritas pendidikan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menyasar anak-anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu.
"Tujuannya agar anak-anak ini dapat terus bersekolah mendapatkan pendidikan yang berkualitas," katanya.
Ia mengatakan, pendidikan adalah kunci mengatasi kemiskinan dan kebodohan salah satunya adalah pendidikan.
"Jika setiap anak pendidikannya baik, bisa bekerja dengan baik dan sukses," kata Alpha.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017