Bogor (Antara Megapolitan) - Rumah Sakit Dompet Dhuafa (RSDD) Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tengah berupaya meningkatkan status kelas pelayanan dari tipe D ke C yang memungkinkan memperluas jangkauan rujukan dan kenyamanan pasien.

"Koordinasinya sedang berlangsung di Dinkes untuk penyerahan sertifikat dan lainnya, alhamdulillah beberapa fasilitas kami memang sudah meningkat," kata Bagian Hubungan Masyarakat Kholis di RSDD Parung, Selasa.

Ia mengatakan naiknya status kelas pelayanan akan berdampak pada pelayanan rumah sakit yang dirasakan pasien.

Hal yang mendasar salah satunya adalah upaya rujukan penanganan penyakit yang perlu perawatan rumah sakit kelas B seperti Rumah Sakit (RS) Fatmawati Jakarta akan lebih mudah dari tipe RS satu tingkat di bawahnya langsung.

Beberapa penyakit tertentu yang sudah memerlukan perawatan intensif dengan layanan lebih memadai, kata dia selama ini masih harus melalui RS tipe C yang menjadi jaringan RSTDD.

Dengan adanya peningkatan status maka pasien bisa langsung dirujuk ke RS tipe B dengan lebih cepat tanpa melalui RS lainnya dulu.

"Karena rujukan tidak bisa meloncat dari tipe rumah sakit D ke B, maka bersyukur nanti bisa segera dirujuk ke RS besar," ujarnya.

Selain terkait kecepatan rujukan, Kholis menyampaikan dari sekitar 63 ruang rawat inap kelas tiga yang dimiliki RSDD saat ini telah berjumlah 81 dengan tiga kategori kelas satu dua dan tiga.

Layanan tersebut bisa diakses pemegang kartu layanan kesehatan dhuafa yang jumlahnya lebih kurang 33.000 di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) maupun peserta BPJS dan pasien umum tanpa menggunakan jaminan kesehatan.

Pasien Poli Bedah RSTDD Suyati (57) Warga Desa Cibeuteung Udik Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor mengaku pelayanan rumah sakit itu sudah cukup memadai sejak ia berobat pada tahun 2015.

Sehingga adanya wacana peningkatan status RS ini menjadi kabar baik bagi masyarakat pengguna layanan kesehatan di sekitarnya.

Suyati mengatakan mulai berobat setelah terdeteksi penyakit diabetes dan darah tinggi yang perlu rutin mengontrol status kesehatannya di RSTDD.

"Saya sudah tiga tahun, tapi rawat jalan. Kalau sekarang ini periksa bedah bekas operasi tahi lalat yang infeksi karena saya garuk, fasilitasnya ada semua, dokter kalau periksa bismillah dulu saya senang," kata dia.

Ia berharap pemberian status kenaikkan kelas bisa segera dilakukan agar bisa lebih banyak menolong masyarakat dengan lebih baik lagi.***4***

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017