Ashley Hotel Wahid Hasyim menyelenggarakan Kompetisi Seni Melipat Handuk, sebuah inisiatif unik untuk meningkatkan pengalaman tamu dan mengembangkan kreativitas staf hotel.

Kompetisi ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang berkesan dan menyenangkan bagitamu, sekaligus memperkaya keterampilan staf dalam memberikan pelayanan terbaik.

Director of Operation Ashley Hotel Group, Ade Noerwenda dalam keterangannya menegaskan kompetisi ini bukan hanya tentang seni melipat handuk ini adalah cara kami menunjukkan kepada tamu bahwa kami peduli tidak hanya pada kenyamanan mereka, tetapi juga pada masa depan planet kita.
 

Kompetisi ini merupakan bagian dari komitmen Ashley Hotel Groups terhadap keberlanjutan, dengan
mengusung pendekatan kreatif menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan.

Selain menjadi ajang unjuk kreativitas, acara ini juga menjadi sarana pembelajaran bagi staf mengenai praktik berkelanjutan dan pentingnya kesadaran lingkungan.

Komitmen Keberlanjutan di Setiap Lipatan Handuk Dengan mengusung tema "Seni Menggembirakan Tamu," kompetisi ini memperkenalkan para tamu pada keindahan seni melipat handuk dengan sentuhan ramah lingkungan.

Inisiatif ini sejalan dengan nilai-nilai Ashley Hotel Groups dalam menciptakan pengalaman perhotelan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat menginspirasi staf dan tamu untuk lebih sadar akan keberlanjutan dalam praktik sehari-hari.

Dua Babak Kompetisi: Kreativitas dan Keberlanjutan Kompetisi ini terdiri dari dua babak. Babak pertama mengusung tema "Laut," yang bertujuan untuk mengapresiasi keindahan alam dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan perairan.

Karya seni handuk dengan tema laut diharapkan tidak hanya menyuguhkan keindahan, tetapi juga mengingatkan tamu akan peran mereka dalam menjaga kelestarian laut.

Pada babak kedua, peserta akan diberi “Mystery Box” yang berisi bahan-bahan ramah lingkungan. Dalam waktu 15 menit, staf ditantang untuk menciptakan karya seni handuk dengan memanfaatkan bahan yang disediakan.

Ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi desain kreatif sekaligus memperkuat pesan bahwa keindahan dan kemewahan dapat dirayakan tanpa merusak lingkungan.

Ade Noerwenda menjelaskan keberlanjutan bukan hanya tren, tetapi bagian penting dari masa depan industri perhotelan.

Dengan mendidik karyawan tentang bahan-bahan berkelanjutan, kami berharap dapat meningkatkan daya saing hotel di pasar yang semakin sadar lingkungan.

Untuk menjaga objektivitas, Ashley Wahid Hasyim mengundang juri eksternal yang berpengalaman, termasuk Rina Purnamasari (Chairwoman of IHKA Jakarta), Dr. Arif Zulkarnain, S.E., MM, CHE, CHIA
(Head of Hotel Department Binus University), dan Marrysa Tunjung Sari (Certified Photographer & Editor of Majalah Mata).

Kehadiran juri profesional ini tidak hanya memastikan penilaian yang adil, tetapi juga membawa perspektif baru yang dapat meningkatkan standar keterampilan staf hotel.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap karyawan dinilai secara adil, tanpa bias. Dengan menghadirkan juri eksternal, kami yakin bisa mendapatkan penilaian yang objektif dan memberikan penghargaan yang layak kepada mereka yang telah berusaha keras,” tutup Ade Noerwenda.

Pewarta: Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024