Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak masyarakat Kota Sukabumi, Jawa Barat, agar semakin peduli sanitasi dan lingkungan.

"Kampanye ini untuk mengajak masyarakat semakin sadar akan pentingnya sanitasi dan menjaga lingkungan dari pencemaran limbah baik dari rumah tangga maupun industri," kata Kasubdit Standarisasi dan Kelembagaan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan PermukimanKemen (PPLP) Kementerian PUPR RI Marsaulina di Sukabumi, Minggu.

Menurut dia, kampanye ini untuk mendorong seluruh daerah di Indonesia agar meningkatkan program sanitasi khususnya dalam menjaga lingkungan dari berbagai aksi pencemaran khususnya sungai dan sumber air lainnya.

Harus diakui, kesadaran menjaga kebersihan lingkungan dan sumber daya air di masyarakat masih kurang seperti terbiasanya membuang sampah dan limbah ke sungai, bahkan masih ada warga yang buang air besar (BAB) sembarangan.

Kondisi ini memang cukup memprihatinkan, apalagi volume sampah tersebut bertambah sehingga pencemaran di mana-mana. Jika tidak mengkampanyekan peduli sanitasi dan lingkungan sejak dini, maka tidak menutup kemungkinan kerusakan alam terus bertambah luas.

Untuk itu, aksi dan kampanye seperti ini akan dilakukan pihaknya di seluruh daerah di Indonesia khususnya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Selain itu melakukan program 3R (reduce, reuse dan recycle).

"Sebenarnya sampah bisa dijadikan barang yang mempunyai nilai jual tinggi apabila di daur ulang sesuai jenisnya. Kami pun mengapresiasi warga Kota Sukabumi yang sudah mulai memanfaatkan sampah," katanya.

Marsaulina mengatakan, program sanitasi ini memang tidak mudah dan butuh waktu 10 hingga 20 tahun untuk mengubah pola kebiasaan sebagian warga yang terbiasa membuang sampah sembarang baik ke sungai atau sumber kehidupan lainnya.

Namun demikian, kampanye peduli sanitasi ini harus dilakukan dari sekarang dan jangan menunggu lagi, karena jika kebiasaan buruk membuang sampah dan limbah sembarangan maka kondisi lingkungan akan semakin rusak dan sudah banyak contohnya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017