PT Midi Utama Indonesia atau Alfamidi menyebutkan hingga awal September 2024, sebanyak lima pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di sejumlah warehouse dan gerai mampu mereduksi 249,76 ton emisi karbon.
“Hal ini juga sebagai salah satu target efisiensi penggunaan listrik khususnya di warehouse dan gerai-gerai Alfamidi Super,” kata Direktur Property and Development Alfamidi Lilik Setiabudi dalam keterangannya di Tangerang Sabtu.
Ia mengatakan, pembangunan PLTS ini salah satu bentuk dukungan Alfamidi terhadap gerakan pemerintah menuju Indonesia bebas emisi karbon tahun 2060.
Kemudian pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang Alfamidi lakukan ini selain mampu mengurangi emisi karbon juga dapat mengefisiensikan penggunaan listrik khususnya di warehouse dan gerai-gerai Alfamidi Super. "Apalagi pembayaran listrik diakui menempati biaya pengeluaran terbesar ketiga dalam operasional Alfamidi," ujarnya.
Baca juga: PLN Indonesia Power gandeng Arab Saudi bangun PLTS terapung Waduk Saguling
Sementara itu lima PLTS Alfamidi yang sudah beroperasi itu berada di Toko Alfamidi Super Suvarna Sutera Tangerang berkapasitas 74,25 kilo Watt peak (kWp), Warehouse Palu 41,44 kWp, Warehouse Boyolali 207 kWp. Lalu Toko Alfamidi Super Teluk Naga kapasitas 90,09 kWp dan Toko Alfamidi Super Kuta Bumi 90,09 kWp.
PLTS Alfamidi Super Suvarna Sutera Tangerang yang terbangun tahun 2023 dengan nilai investasi Rp1,1 miliar mampu mereduksi 48,25 ton CO2 dan menghemat pembayaran listrik 41,55 persen per bulan.
PLTS Alfamidi cabang Palu terbangun tahun 2021 dengan nilai investasi Rp742,5 juta mampu mereduksi 190,81 ton CO2 serta penghematan pembayaran listrik 9,03 persen per bulan.
Selanjutnya, untuk PLTS cabang Boyolali yang baru saja beroperasi di tahun 2024 dengan investasi Rp2,63 miliar mampu mereduksi 10,7 ton CO2 dan menghemat pembayaran listrik hingga 28,10 persen per bulan.
Baca juga: Melihat capaian energi hijau PLTS IKN Kaltim
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
“Hal ini juga sebagai salah satu target efisiensi penggunaan listrik khususnya di warehouse dan gerai-gerai Alfamidi Super,” kata Direktur Property and Development Alfamidi Lilik Setiabudi dalam keterangannya di Tangerang Sabtu.
Ia mengatakan, pembangunan PLTS ini salah satu bentuk dukungan Alfamidi terhadap gerakan pemerintah menuju Indonesia bebas emisi karbon tahun 2060.
Kemudian pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang Alfamidi lakukan ini selain mampu mengurangi emisi karbon juga dapat mengefisiensikan penggunaan listrik khususnya di warehouse dan gerai-gerai Alfamidi Super. "Apalagi pembayaran listrik diakui menempati biaya pengeluaran terbesar ketiga dalam operasional Alfamidi," ujarnya.
Baca juga: PLN Indonesia Power gandeng Arab Saudi bangun PLTS terapung Waduk Saguling
Sementara itu lima PLTS Alfamidi yang sudah beroperasi itu berada di Toko Alfamidi Super Suvarna Sutera Tangerang berkapasitas 74,25 kilo Watt peak (kWp), Warehouse Palu 41,44 kWp, Warehouse Boyolali 207 kWp. Lalu Toko Alfamidi Super Teluk Naga kapasitas 90,09 kWp dan Toko Alfamidi Super Kuta Bumi 90,09 kWp.
PLTS Alfamidi Super Suvarna Sutera Tangerang yang terbangun tahun 2023 dengan nilai investasi Rp1,1 miliar mampu mereduksi 48,25 ton CO2 dan menghemat pembayaran listrik 41,55 persen per bulan.
PLTS Alfamidi cabang Palu terbangun tahun 2021 dengan nilai investasi Rp742,5 juta mampu mereduksi 190,81 ton CO2 serta penghematan pembayaran listrik 9,03 persen per bulan.
Selanjutnya, untuk PLTS cabang Boyolali yang baru saja beroperasi di tahun 2024 dengan investasi Rp2,63 miliar mampu mereduksi 10,7 ton CO2 dan menghemat pembayaran listrik hingga 28,10 persen per bulan.
Baca juga: Melihat capaian energi hijau PLTS IKN Kaltim
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024