Lebih dari 6.000 kepala desa tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa (PKD) Jawa Timur menyatakan satu komando tak berpolitik menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) 2024.
"Ini murni untuk menjalin silaturahmi antar kepala desa. Kami harap kepala desa bersatu dan tidak ada perpecahan," ujar Ketua pembina PKD Jatim M Yusuf dalam kegiatan bertema "Satu Komando Bersama Sampai Akhir" di Surabaya, Rabu.
Ia menambahkan selama ini kepala desa seperti terbagi menjadi beberapa organisasi atau aliansi dan saat ini telah disatukan lewat PKD Jatim. Melalui PKD Jatim Yusuf berharap kepala desa tetap kompak satu komando sampai akhir.
Baca juga: Bawaslu RI instruksikan kepada jajarannya kumpulkan kades cegah keberpihakan
"Satu komando ini dimaksudkan untuk tetap bersama dan bersaudara sampai akhir meski beda pilihan," tegasnya.
Ketua PKD Jatim Sujiono menegaskan sekali lagi bahwa acara ini terselenggara dari iuran dan donatur teman-teman kepala desa (kades).
Ia juga menegaskan tidak ada founding dari partai politik (parpol) atau pasangan calon (paslon) tertentu.
"Kami mengadakan acara ini untuk forum silaturahmi dan bersama mendoakan bangsa. Kita sebagai anak bangsa boleh dong mendoakan bangsanya," katanya.
Baca juga: Pj Bupati Bogor kembali serahkan SK perpanjangan masa jabatan kepada 13 kades
Sujiono juga mengungkapkan, pihaknya tidak membatasi hak politik anggota. Hak politik seseorang tidak boleh dirampas.
"Kami menghormati hak politik masing-masing anggota. Tidak ada paksaan. Forum ini murni kami buat untuk silaturahmi antarkepala desa se-Jatim," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Ini murni untuk menjalin silaturahmi antar kepala desa. Kami harap kepala desa bersatu dan tidak ada perpecahan," ujar Ketua pembina PKD Jatim M Yusuf dalam kegiatan bertema "Satu Komando Bersama Sampai Akhir" di Surabaya, Rabu.
Ia menambahkan selama ini kepala desa seperti terbagi menjadi beberapa organisasi atau aliansi dan saat ini telah disatukan lewat PKD Jatim. Melalui PKD Jatim Yusuf berharap kepala desa tetap kompak satu komando sampai akhir.
Baca juga: Bawaslu RI instruksikan kepada jajarannya kumpulkan kades cegah keberpihakan
"Satu komando ini dimaksudkan untuk tetap bersama dan bersaudara sampai akhir meski beda pilihan," tegasnya.
Ketua PKD Jatim Sujiono menegaskan sekali lagi bahwa acara ini terselenggara dari iuran dan donatur teman-teman kepala desa (kades).
Ia juga menegaskan tidak ada founding dari partai politik (parpol) atau pasangan calon (paslon) tertentu.
"Kami mengadakan acara ini untuk forum silaturahmi dan bersama mendoakan bangsa. Kita sebagai anak bangsa boleh dong mendoakan bangsanya," katanya.
Baca juga: Pj Bupati Bogor kembali serahkan SK perpanjangan masa jabatan kepada 13 kades
Sujiono juga mengungkapkan, pihaknya tidak membatasi hak politik anggota. Hak politik seseorang tidak boleh dirampas.
"Kami menghormati hak politik masing-masing anggota. Tidak ada paksaan. Forum ini murni kami buat untuk silaturahmi antarkepala desa se-Jatim," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024